Tulungagung (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengimbau peternak setempat untuk mengupayakan vaksinasi ternak sapi dan kambing mereka secara mandiri guna mencegah penularan wabah penyakit mulut dan kuku.
"Karena saat ini stok vaksin habis. Kami mendorong peternak melakukan vaksinasi mandiri agar ternaknya memiliki imun terhadap wabah PMK," kata Kabid Kesehatan Hewan Disnakeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani di Trenggalek, Selasa.
Menurut Tutus, vaksinasi mandiri bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan hewan yang menyediakan.
Untuk stok vaksin PMK dari pemerintah telah habis digunakan tahun lalu, sedangkan tahun ini pemerintah daerah melalui dinas peternakan masih mengajukan alokasi baru untuk periode tahun anggaran 2025.
Untuk pengadaan vaksin mandiri ini, Tutus menyebut bahwa peternak bisa mendapatkan langsung dari produsen dengan harga sekitar Rp425 ribu per botol, dimana setiap satu vial (botol) vaksin bisa digunakan untuk 25 ekor sapi.
Selain vaksinasi, peternak juga disarankan meningkatkan imunitas ternak melalui pemberian nutrisi tambahan.
Penggunaan ramuan tradisional berbahan rempah-rempah juga banyak diterapkan untuk menjaga kesehatan hewan.
Pemkab Tulungagung juga mengimbau peternak tidak melakukan jual beli ternak sementara waktu untuk menekan penyebaran PMK.
Apabila terpaksa melakukan transaksi, peternak wajib menyertakan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
Kasus PMK di Tulungagung diketahui banyak berasal dari ternak yang didatangkan dari luar daerah. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemkab telah menutup sementara aktivitas perdagangan di Pasar Hewan Terpadu. "Cuaca ekstrem juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus PMK," ujarnya.
Disnak Tulungagung imbau peternak upayakan vaksinasi mandiri cegah PMK
Selasa, 14 Januari 2025 20:16 WIB