Surabaya (ANTARA) - Kader, simpatisan, dan pengurus DPC PDI Perjuangan (PDI-P) Kota Surabaya menegaskan kesetiaannya kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri lewat pembubuhan cap jempol berdarah pada peringatan HUT ke-52 PDI-P.
Sekretaris DPC PDI-P Kota Surabaya Baktiono saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Jumat mengatakan para kader, simpatisan pengurus partai tersebut memenuhi kantor DPC PDI-P Kota Surabaya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
"Kita sudah sepakat, berikrar, dan berjanji bahwa tahun 2025 dalam Kongres PDI Perjuangan ke-6 akan tetap mencalonkan dan mengukuhkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan," ucap Baktiono.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya ini juga menjelaskan, pembubuhan cap jempol darah yang dilakukan oleh kader dan simpatisan PDI-P Kota Surabaya hari ini bukan hanya baru sekali dilakukan mereka.
Pembubuhan cap jempol darah tersebut, lanjut Baktiono, sudah dilakukan saat perjuangan massa PDI (Partai Demokrasi Indonesia) pro Megawati, yang pernah diintervensi oleh rezim Orde Baru, lewat keberadaan PDI di bawah kepengurusan Soerjadi.
Peristiwa pembubuhan cap jempol darah pun dilakukan saat peristiwa Kudatuli yakni 27 Juli 1996 silam di DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan Jalan Pandegiling Nomor 223. Dokumen 'berdarah' sebagai wujud kesetiaan kepada Megawati itu lalu dikirim ke Kantor PDI pusat.
"Kita menyatakan sampai titik darah, kita yang terakhir, tetap setia kepada ketua umum PDI yaitu Ibu Megawati karena kita tahu Ibu Megawati menyatakan bahwa PDI Perjuangan ini akan diintervensi. Maka Surabaya juga mendahului dengan mengadakan apel kesetiaan dengan cap jempol darah kita untuk setia kepada Ibu Megawati dan PDI Perjuangan," ujarnya.
Selain pembubuhan cap jempol darah, Baktiono menjelaskan, mimbar bebas juga akan diselenggarakan DPC PDI-P Kota Surabaya pada hari Minggu 12 Januari 2024 malam.
Menurutnya, para pengurus, kader, simpatisan, dan masyarakat umum dipersilahkan menyatakan pendapat tentang PDI Perjuangan, dan juga situasi dan kondisi perpolitikan saat ini.
"Kita jangan sampai dikekang. Ini sesuai dengan undang-undang dasar, kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat dalam koridor Demokrasi Pancasila," ujarnya.
Sementara itu, kader senior PDI-P Kota Surabaya yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya, Armuji menegaskan, seluruh kader dan simpatisan partai banteng sudah sepakat dan satu suara untuk menyokong Megawati Soekarnoputri untuk duduk kembali sebagai Ketua Umum PDI-P untuk periode selanjutnya.
"Cap jempol darah ini menunjukkan kesetiaan kita pada ibu Megawati, untuk dipilih kembali menjadi ketum pada kongres mendatang. Surabaya satu suara, one voice untuk ketum ibu Megawati, tidak ada pilihan lain meskipun ada riak-riak kecil di sana," ujarnya.
Kader PDI-P Surabaya tegaskan kesetiaan ke Megawati lewat cap jempol darah
Jumat, 10 Januari 2025 21:39 WIB