Sidoarjo (ANTARA) -
Anggota DPR RI Komisi VII Bambang Haryo Soekartono (BHS), pasang badan usai menerima keluhan pelaku UMKM yang mengaku kerap diganggu oknum aparat, menyusul pertumbuhan UMKM saat ini benar-benar menjadi fokus pemerintah.
Bambang Haryo saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Jumat mengatakan UMKM menjadi penopang ekonomi nasional yang harus didukung pertumbuhannya.
"Pelaku UMKM di Wonoayu ini saya cek telah memberikan kesejahteraan yang saya kira cukup pantas untuk pegawainya. Tadi saya lihat juga pegawainya gembira dan tidak tertekan. Jangan sampai ada oknum aparat yang mengganggu pertumbuhan UMKM dengan dalih tidak memberikan kesejahteraan pegawai yang berpatokan dengan upah minimun kabupaten," katanya dalam kunjungan kerja pada pelaku UMKM atau industri rumahan roti di Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia menyesalkan, oknum aparat yang diduga mengganggu pelaku UMKM tanpa memberikan toleransi atas apa yang dipermasalahkan. Apalagi, pelaku UMKM tersebut telah kooperatif mentaati aturan dan beberapa izin yang kini dalam proses perlengkapan.
"Bayangkan jika kita dukung pertumbuhan ekonomi yang dimana, mereka ini sebagai penyumbang terbesar tenaga kerja dan ekonomi. Target dari pemerintah pusat untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen di tahun 2025 akan tercapai. Jangan lagi ada oknum-oknum aparat yang mengganggu UMKM lawannya adalah saya, akan berhadapan dengan saya," ucapnya.
Selain itu, Bambang Haryo juga meminta bank milik negara untuk lebih memperhatikan suku bunga KUR yang dibebankan kepada pelaku UMKM. Dia juga menyesalkan salah satu bank milik negara memberikan suku bunga lebih dari 15 persen terhadap pelaku UMKM di Wonoayu tersebut.
"Saya tidak menyebutkan bank apa, tapi saya harap bank yang bersangkutan instrospeksi dalam hal ini. Apalagi, pinjaman KUR ini fasilitas yang diberikan negara kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Ke depan kami akan meminta kepada pemerintah untuk menurunkan suku bunganya menjadi 3 persen," ujarnya.
Sementara itu, Hari, pemilik industri rumahan pembuatan roti di Wonoayu tersebut berharap izin-izin usaha dari dinas terkait lebih dipermudah dan tidak ada lagi oknum aparat yang mengganggu pertumbuhan usahanya. Dia juga mengaku siap mentaati aturan dan melengkapi semua izin yang diharuskan.
"Intinya kami taat aturan, semoga izin-izin usaha dipermudah dan tidak ada lagi oknum aparat yang mempermasalahkan usaha kami. Kami tidak masalah jika ada temuan kesalahan dalam sebuah usaha, tapi kami berharap diarahkan dan tidak ada pungli lagi," katanya.