Surabaya (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyatakan penerimaan dalam APBN regional Jatim hingga November mencapai 81,45 persen atau Rp234,28 triliun dari target sebesar Rp287,6 triliun.
“Penerimaan ini berasal dari perpajakan yang terealisasi 80,42 persen dan PNBP yang mencapai 13 persen,” kata Kakanwil DJP Jawa Timur I Sigit Danang Joyo di Surabaya, Selasa.
Penerimaan perpajakan terealisasi 80,42 persen atau Rp226,89 triliun yakni terdiri dari Ditjen Pajak sebesar Rp107,45 triliun yang mencapai 82,58 persen dari target dan penerimaan Kepabenan dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar Rp119,44 triliun yang sudah 78,58 persen dari target.
Untuk kinerja penerimaan pajak sangat baik hingga November 2024 dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas, kenaikan tarif PPN, penundaan pembayaran PBB 2023 karena pengajuan pengurangan sanksi administrasi, serta kenaikan beberapa sektor pajak.
Untuk penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh 2,06 persen (yoy) didorong pertumbuhan penerimaan Bea Masuk yang meningkat 10,57 persen (yoy) karena adanya peningkatan nilai impor dan kenaikan tarif efektif pada November serta penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
“Pertumbuhan 2,06 persen juga dipengaruhi oleh penerimaan Cukai yang terealiasi sebesar Rp113,2 triliun atau tumbuh 1,65 persen (yoy),” kata Sigit.
Di sisi lain, penerimaan bea keluar yang sebesar Rp145,7 miliar terkontraksi 3,06 persen (yoy) namun kini terus membaik karena dipengaruhi oleh harga referensi CPO yang perlahan mulai naik terutama pada November 2024 dan harga referensi kakao yang tinggi.
Selain penerimaan tersebut, DJBC Jatim turut memungut pajak rokok Rp11,2 triliun dan dana sawit Rp653,25 miliar sampai 30 November 2024.
Sementara itu, penerimaan APBN Regional Jatim sekaligus didukung oleh realisasi PNBP yang sebesar Rp7,39 triliun yaitu meliputi PNBP BLU Rp3,63 triliun atau 116,58 persen dari target dan PNBP Lainnya sebesar Rp3,76 triliun atau 156,56 persen dari target.
Kemudian untuk realisasi pokok lelang Kanwil DJKN Jatim sampai akhir November mencapai Rp4,63 triliun, realisasi PNBP Lelang sebesar Rp107,49 miliar, realisasi PNBP Pengurusan Piutang Negara Rp401,71 juta, dan realisasi PNBP Aset Rp148,59 miliar.