Surabaya (ANTARA) - Universitas Terbuka (UT) Surabaya menambah Sentra Layanan UT (SALUT) di sejumlah daerah serta menjalin kerja sama dengan sejumlah yayasan yang ditandai penandatanganan kerja sama di kampus setempat, Selasa.
Kerja sama kali ini dilakukan untuk lima daerah, yaitu dua di Madiun, dua di Gresik, dan satu di Jombang.
Direktur UT Surabaya Dr Suparti mengatakan penambahan SALUT bertujuan mendekatkan akses pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Dengan demikian, calon mahasiswa di daerah tidak perlu datang ke Surabaya untuk berkonsultasi.
“Alhamdulillah, hari ini kami menandatangani perjanjian kerja sama dengan beberapa Sentra Layanan UT. Besok, kami juga akan menambah satu lagi di Madiun, tepatnya di Yayasan Al Muttaqin,” kata Suparti.
Baca juga: UT Surabaya-Diskominfo Jatim tingkatkan kesadaran mengenai PT jarak jauh
Saat ini UT Surabaya memiliki 18 sentra layanan yang tersebar di berbagai daerah, seperti Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Pamekasan, Sumenep, Sidoarjo, Surabaya, Magetan, dan Ponorogo.
“Dengan penambahan ini, kami berharap bisa mencapai target 50 ribu mahasiswa. Semoga semua pihak mendukung kelancaran promosi UT ke depan,” ujarnya.
Suparti mengungkapkan masing-masing sentra layanan memiliki durasi kontrak yang berbeda, yaitu tiga tahun untuk Jombang, satu tahun untuk Madiun, dan dua tahun untuk Gresik. “Durasi kerja sama ini disesuaikan dengan penilaian dari pihak pusat,” ucapnya.
Dengan kehadiran Sentra Layanan UT, masyarakat di daerah kini bisa mendapatkan akses layanan pendidikan yang lebih dekat, efektif, dan efisien.