Waduk Pacal Airi Areal 15.634 Hektare
Selasa, 17 April 2012 14:24 WIB
Bojonegoro - Dinas Pengairan Bojonegoro, Jatim, mulai mengeluarkan air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, sebanyak lima meter kubik per detik untuk mengairi areal tanaman padi seluas 15.634 hektare.
"Pengeluaran air lima meter kubik per detik berjalan sejak sehari yang lalu, dan sesuai permintaan petani, rencana pengeluaran air berjalan selama enam hari," kata Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Dinas Pengairan Bojonegoro Hefdi Taufik, Selasa.
Hefdi didampingi Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air, Rudianto, menjelaskan, permintaan air Waduk Pacal tersebut sebelumnya disampaikan petani melalui Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa).
Permintaan air tersebut selanjutnya disampaikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro untuk mendapatkan persetujuan.
Dari hasil survei di lapangan, lanjutnya, tanaman padi pada musim tanam (MT) II ini, berusia berkisar 10-20 hari sehingga membutuhkan air. "Sebab hujan sudah mulai jarang turun di wilayahnya," katanya menjelaskan.
Namun, lanjutnya, jika di wilayah tanaman padi tersebut kembali turun hujan, dan air hujan bisa mencukupi kebutuhan tanaman padi petani, maka pengeluaran air Waduk Paca bisa tidak dilanjutkan.
"Biasanya bergantung petani, kalau memang air hujan mencukupi mereka biasanya melapor, meminta pengeluaran air dihentikan," paparnya.
Berdasarkan data, tanaman padi di wilayah irigasi timur yang mendapatkan pasokan air Waduk Pacal berada di sejumlah desa di Kecamatan Kepoharu, Kedungadem, dan Sumberrejo, dengan luas 6.452 hektare. Tanaman padi di bagian irigasi tengah di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, Sumberrejo, dan Balen, dengan luas 8.215 hektare.
Sedangkan tanaman padi di bagian irigasi barat di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu dan Kapas, luasnya mencapai 967 hektare.
Menurut Hefdi, pengeluaran air Waduk Pacal tersebut, merupakan yang pertama, pada musim tanam tahun ini. Sebelum air dikeluarkan, ketinggian air Waduk Pacal, pada papan duga mencapai 105,6 meter dengan volume sekitar 23 juta meter kubik.
"Masih ada kemungkinan air waduk masih bisa bertambah, sebab kemungkinan di daerah tangkapannya masih turun hujan," katanya.
Berdasarkan data di kantor Dinas Pengairan, Waduk Pacal, memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno.
Waduk yang pada awal dibangun Belanda pada 1933 itu mampu menampung air hujan 42 juta meter lebih kubik, sekarang kemampuan daya tampungnya menurun hanya sekitar 23 juta meter kubik.
UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawawan Solo di Bojonegoro, memperkirakan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, akibat rusaknya daerah tangkapan air di wilayah setempat. (*)