Harga Cabai Rawit di Madiun Masih Tinggi
Selasa, 10 April 2012 12:14 WIB
Madiun - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, masih tinggi.
Pedagang sayuran di Pasar Besar Penampungan Kota Madiun, Lestari, mengatakan, harga cabai rawit mencapai Rp38.000 perkilogram.
"Harganya turun dari kemarin yang mencapai Rp40.000 perkilogram, tapi masih saja tetap tinggi," ujar Sulastri di Pasar Penampungan Kota Madiun.
Meski turun tipis, ia menilai harga cabai rawit tersebut masih bertahan tinggi selama beberapa hari sebelumnya. Harga cabai rawit yang masih tinggi ini membuat penjualannya menurun. Sebelum harga tinggi yang masih berkisar antara Rp30.000 hingga Rp35.000 perkilogram, ia bisa menjual 10-15 kilogram cabai rawit per hari.
"Sekarang, hanya sekitar lima kilogram per hari. Bisa laku hingga 10 kilogram sudah bagus," kata dia.
Menurut dia, harga cabai rawit yang tinggi ini merupakan imbas dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Hanya saja, pihaknya tidak mengerti, meski harga BBM tidak jadi naik namun harga cabai masih tinggi.
Untuk cabai merah keriting harganya malah turun drastis dari Rp27.000 perkilogram menjadi Rp19.000 perkilogram. Demikian juga dengan harga cabai merah besar turun dari Rp27.000 menjadi Rp18.000 perkilogram.
Hal yang sama terjadi di Pasar Sleko Kota Madiun. Dimana, harga cabai rawit turun tipis dari Rp40.000 perkilogram menjadi Rp39.000 perkilogram. Sedangkan harga cabai merah keriting turun dari Rp28.000 menjadi Rp19.500 perkilogram dan cabai merah besar dari Rp28.500 menjadi Rp18.500 perkilogram.
Sementara, harga-harga kebutuhan pokok sampai saat ini keadaannya cukup stabil jika dibandingkan dengan harga sebelumnya. Hal ini dipicu oleh persediaan barang dagangan yang mencukupi karena pasokan tergolong lancar.
Seperti harga beras jenis IR 64 bertahan Rp7.500 perkilogram, beras Mentik Rp8.500 perkilogram dan beras Bengawan Rp9.000 perkilogram. Demikian juga gula pasir lokal Rp11.500 perkilogram, telur ayam ras Rp14.000 perkilogram, dan minyak goreng curah Rp12.000 perkilogram.
"Meski stabil, namun sejumlah harga kebutuhan pokok tersebut tergolong naik. Hal ini sebagai imbas dari rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu," ujar pedagang kebutuhan pokok di Pasar Sleko Madiun, Saini.
Para pedagang ini berharap, agar harga kebutuhan pokok dan sayuran stabil. Sehingga pedagang dan pembeli sama-sama diuntungkan. Sebab, jika harga terus naik, jumlah pembelian akan berkurang. (*)