Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memanfaatkan aplikasi "Walidata" untuk mempercepat penurunan stunting di kota itu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengemukakan aplikasi ini positif sebab data bisa terlihat secara nyata.
"Melalui data itu kami bisa melihat bahwa balita tersebut sudah mendapat intervensi apa saja. Selain itu dengan adanya data nyata, bisa memantau kehadiran balita di posyandu sehingga jika ibu dan balita tersebut tidak datang ke posyandu, di bulan berikutnya bisa langsung kami datangi," katanya di Kediri, Selasa.
Pihaknya juga mengadakan rapat koordinasi dengan satuan kerja terkait untuk merumuskan manajemen data penanganan stunting agar data bisa terlihat secara nyata setiap bulan.
Rapat tersebut juga melibatkan 11 organisasi perangkat daerah (OPD) yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri.
Bukan hanya data balita stunting, dalam rapat juga dikomunikasikan intervensi yang dilakukan untuk keluarga stunting tersebut, sehingga semua bisa termonitor dan dipantau oleh TPPS kelurahan, kecamatan dan kota.
Data anak yang mengalami stunting pada Januari hingga September 2024 terdapat 1.978 balita. Selain itu, juga terdapat laporan 545 balita stunting sembuh, dan 725 balita tidak kembali periksa.
Pihaknya menambahkan, dalam kegiatan manajemen data stunting ini, OPD yang masuk dalam TPPS kota, kecamatan dan kelurahan berperan untuk melaporkan setiap kegiatan atau intervensi yang dilakukan terhadap balita stunting.
Apip menargetkan kegiatan monitor dan intervensi yang dilakukan semua perangkat daerah untuk balita stunting tersebut sudah terangkum dalam aplikasi Walidata dan bisa rampung pada bulan Januari 2025.
"Untuk itu OPD terkait segera melaporkan hasil kegiatannya berupa data ke Dinas Kominfo agar bisa segera direkam di dalam aplikasi monitor kegiatan stunting," kata dia.
Dirinya menambahkan untuk peran Dinas Kominfo Kota Kediri dalam penanganan stunting adalah melakukan monitor dan evaluasi data.
Pihaknya mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data-data yang dikirimkan OPD.
"Setelah kami kumpulkan dan kelola, data tersebut kami sajikan dalam aplikasi. Dari tampilan platform aplikasi tersebut kita bisa mengetahui data mikro by name by address balita stunting dalam satu bulan terakhir dan kita bisa melihat intervensi apa saja yang sudah didapat oleh balita stunting dan perkembangannya setelah mendapat intervensi secara nyata setiap bulannya," kata dia.
Ia menambahkan, dengan terintegrasinya data balita stunting dalam aplikasi Walidata diharapkan penanganan stunting bisa dilaksanakan secara komprehensif, menyeluruh, nyata.
Selain itu penanganan balita stunting bisa dilakukan secara kolaborasi dan harmonisasi antarsemua OPD demi terwujudnya zero stunting di Kota Kediri.