Surabaya (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyiagakan sejumlah personel dan peralatan guna mewaspadai terjadinya dampak cuaca ekstrem saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jatim.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto di Sidoarjo, Selasa, mengatakan saat ini imbauan kewaspadaan cuaca ekstrem di Jatim disampaikan BMKG selama sepekan ini atau saat menjelang pemilihan pilkada serentak.
"Untuk tim reaksi cepat (TRC) lakukan kesiapan semua personel dan peralatan. Kalau terjadi kendala dalam pelaksanaan pilkada akibat bencana. Kita harus siap. Tetapi kita tunggu permintaan dari KPU," ujarnya.
Selain meminta kesiapsiagaan personel dan peralatan, ia juga meminta semua pegawai untuk berkontribusi dalam menyukseskan pilkada serentak dengan menggunakan hak pilih di TPS masing-masing.
"Sebagai ASN, kita harus turut menyukseskan pelaksanaan pilkada serentak. Jangan golput! Karena suara kita turut menentukan kemajuan Jawa Timur lima tahun mendatang," ujarnya.
Mengutip arahan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, ia berharap, tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada serentak pada Rabu (27/11), bisa mencapai 90 persen lebih.
"Karena itu, ajak kerabat, keluarga, suami, anak dan istri untuk ikut menggunakan hak pilih dengan mendatangi TPS," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG Juanda telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi cuaca ekstrem saat pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
BMKG meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Dalam imbauan yang dikeluarkan oleh BMKG tersebut tertulis beberapa wilayah Jawa Timur diprakirakan telah memasuki musim hujan.
Adanya pertemuan masa udara di wilayah Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur.