Mojokerto (ANTARA) -
Simulasi tersebut dilakukan dengan skenario mobil tangki memunculkan api dari pengereman, kemudian mengakibatkan kebakaran, di mana kendaraan lain yang menghindar karena terkejut menabrak pembatas jalan dan tumpahan Bahan Berbahaya Beracun (B3).
Pihak yang terlibat antara lain Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto, Dinas Perhubungan dan Dinas LH Provinsi Jatim, Polda Jatim, Pemadam Kebakaran, RS Gatoel Mojokerto, dan KNKT yang bertindak sebagai observer atau evaluator.
"Kami dari KNKT memberikan apresiasi yang sangat baik bagi pelaksanaan simulasi ini, karena SOP harus dilaksanakan dengan baik. Apabila sewaktu-waktu ada keadaan sebenarnya yang harus ditangani, para petugas siap melaksanakan SOP tersebut tanpa rasa ketidakbiasaan. Kegiatan hari ini menjadi sarana untuk mengatasi hal-hal demikian. Beberapa catatan minor saya sampaikan untuk peningkatan, namun yang terpenting adalah mereka (pelaksana simulasi) semua harus terus berlatih dan berlatih agar nantinya bisa lebih siap dan cekatan,” ujar Jalaluddin dalam keterangannya di Kota Mojokerto.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan, sebagai sesama pengguna jalan tol potensi kecelakaan atau trouble kapan pun dapat terjadi.
Pihaknya mengantisipasi dengan pengecekan Fit to Work Awak Mobil Tangki (AMT) dan perawatan mobil secara berkala. Jika hasilnya negatif maka mobil dan AMT tidak akan diberangkatkan.
"Tetapi musibah kapan pun dapat terjadi, oleh karena itu kami berinisiatif mengadakan simulasi keadaan darurat dengan tempat di jalan tol guna mengecek pola koordinasi dan komunikasi ketika terjadi keadaan darurat. Antara lain dengan Jasa Marga, rumah sakit terdekat, pemadam kebakaran dan diobservasi oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi," ujar Ahad.
Ia mengatakan, dari hasil simulasi ini seluruh pihak jadi lebih terlatih dan mengerti tupoksi masing-masing.
"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi ini. Pada momen ini kami juga sekaligus mengedukasi pengguna jalan lain mengenai blind spot (titik buta pengemudi) dan jarak aman 50 meter apabila pengendara berada di belakang mobil tangki," tuturnya.
GM Operation & Maintenance PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto Priyo Hartono mengatakan simulasi kecelakaan mobil pembawa bahan B3 baru kali ini dilakukan di Jatim, sehingga Jasa Marga juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi petugas kami yang ada di lapangan tentang bagaimana melakukan tindakan penyelesaian terhadap kondisi khusus seperti hari ini," ujarnya.
Ia mengatakan, dari Jasa Marga mengerahkan mobil customer service (MCS), kendaraan rescue pengamanan pertama, water tank, ambulans, serta berkolaborasi dengan pemadam kebakaran Kabupaten Mojokerto.
"Semoga apabila kejadian sebenarnya terjadi, petugas kami bisa lebih cepat tanggap dalam tindakan yang harus dilakukan," katanya.
Apabila terdapat kondisi emergency serupa, pengendara atau pengguna jalan tol dapat menghubungi Senkom Jasa Marga 14080 untuk selanjutnya dilakukan penanganan pertama terhadap kecelakaan dan pengaturan lalu lintas. Apabila api membesar, nantinya pihak Jasa Marga akan menghubungi pemadam kebakaran untuk dilakukan proses pemadaman dan evakuasi baik kendaraan maupun material tumpahan B3.