Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur mengintensifkan perantingan pohon menjelang musim hujan sebagai langkah meminimalisasi pohon tumbang, terlebih di ruas jalan protokol.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Kota Surabaya Myrna Augusta Aditya Dewi di Surabaya, Jumat, mengatakan perantingan dilakukan secara berkala sesuai jadwal rutin DLH atau sesuai dengan permintaan warga, terutama di ruas jalan protokol, perumahan, perkampungan, taman aktif, serta taman pasif.
"Perantingan kami setiap hari di semua tempat pada delapan rayon wilayah. Tidak perlu menunggu musim hujan saat kemarau juga dilakukan perantingan secara bergantian dan berkala," katanya.
Selain untuk meminimalisasi pohon tumbang, ia menjelaskan tujuan perantingan merapikan ranting pohon agar tidak menutupi penerangan jalan umum (PJU), mengurangi beban pohon sehingga lebih kuat saat tertimpa angin, meremajakan tanaman di sekitarnya, serta menjaga estetika lingkungan.
Baca juga: Pemkot Surabaya beri pelatihan konten jurnalistik pelajar
"Kriteria perantingan, dilihat dari ketinggian cabang dan jumlah cabang pohonnya. Apabila sudah tinggi maka beban batang utamanya sudah berat. Kami prioritaskan untuk dilakukan perantingan," ujarnya.
Menjelang musim hujan, katanya, intensitas perantingan di Kota Surabaya memang meningkat. Dalam hal ini, DLH menyiapkan rayon untuk satuan tugasnya. Rayon terbagi menjadi delapan, sedangkan setiap rayon para petugas bekerja dalam dua sif, yakni pagi dan siang.
"Satu rayonnya terdiri dari beberapa wilayah, kami prioritaskan yang rawan dan di ruas jalan protokol. Artinya puluhan pohon dipangkas secara bergiliran setiap harinya di berbagai titik di Kota Surabaya," ujarnya.
Di samping perantingan rutin yang dilakukan DLH, ia berharap, masyarakat dapat melakukan perantingan pohon di perkampungan secara swadaya atau melalui Program Surabaya Bergerak Jilid II, yang sedang digalakkan Pemkot Surabaya. Dalam program tersebut akan dibantu terkait penjemputan sampah dan pembersihan selokan.
"Harapannya kalau di perkampungan bisa kerja bakti atau swadaya masyarakat, karena alat kami tidak bisa masuk di dalam perkampungan padat penduduk. Kami juga ada program Surabaya Bergerak yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Sejauh ini, pohon tumbang di Kota Surabaya dipengaruhi banyak faktor, antara lain akar yang lapuk, ranting yang mudah, dan faktor angin kencang.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan perantingan intensif sebagai langkah preventif pohon tumbang.
Apabila melihat pohon dengan cabang yang sudah tinggi di ruas-ruas jalan utama, masyarakat bisa melapor kepada DLH lewat surat, aplikasi Wargaku, atau media sosial agar dilakukan perantingan.
"Kami melayani jalan-jalan protokol, untuk pohon yang berada di rumah warga atau lingkungan sekitar bisa dilakukan swadaya," katanya.
Untuk menghindari pohon tumbang, ia mengimbau masyarakat tidak berteduh di bawah pohon, terlebih ketika hujan disertai angin kencang.
"Kalau memang berteduh usahakan jangan di bawah pohon. Pilih bangunan atau gedung untuk berteduh ketika hujan," ujarnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Kota Surabaya Myrna Augusta Aditya Dewi di Surabaya, Jumat, mengatakan perantingan dilakukan secara berkala sesuai jadwal rutin DLH atau sesuai dengan permintaan warga, terutama di ruas jalan protokol, perumahan, perkampungan, taman aktif, serta taman pasif.
"Perantingan kami setiap hari di semua tempat pada delapan rayon wilayah. Tidak perlu menunggu musim hujan saat kemarau juga dilakukan perantingan secara bergantian dan berkala," katanya.
Selain untuk meminimalisasi pohon tumbang, ia menjelaskan tujuan perantingan merapikan ranting pohon agar tidak menutupi penerangan jalan umum (PJU), mengurangi beban pohon sehingga lebih kuat saat tertimpa angin, meremajakan tanaman di sekitarnya, serta menjaga estetika lingkungan.
Baca juga: Pemkot Surabaya beri pelatihan konten jurnalistik pelajar
"Kriteria perantingan, dilihat dari ketinggian cabang dan jumlah cabang pohonnya. Apabila sudah tinggi maka beban batang utamanya sudah berat. Kami prioritaskan untuk dilakukan perantingan," ujarnya.
Menjelang musim hujan, katanya, intensitas perantingan di Kota Surabaya memang meningkat. Dalam hal ini, DLH menyiapkan rayon untuk satuan tugasnya. Rayon terbagi menjadi delapan, sedangkan setiap rayon para petugas bekerja dalam dua sif, yakni pagi dan siang.
"Satu rayonnya terdiri dari beberapa wilayah, kami prioritaskan yang rawan dan di ruas jalan protokol. Artinya puluhan pohon dipangkas secara bergiliran setiap harinya di berbagai titik di Kota Surabaya," ujarnya.
Di samping perantingan rutin yang dilakukan DLH, ia berharap, masyarakat dapat melakukan perantingan pohon di perkampungan secara swadaya atau melalui Program Surabaya Bergerak Jilid II, yang sedang digalakkan Pemkot Surabaya. Dalam program tersebut akan dibantu terkait penjemputan sampah dan pembersihan selokan.
"Harapannya kalau di perkampungan bisa kerja bakti atau swadaya masyarakat, karena alat kami tidak bisa masuk di dalam perkampungan padat penduduk. Kami juga ada program Surabaya Bergerak yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Sejauh ini, pohon tumbang di Kota Surabaya dipengaruhi banyak faktor, antara lain akar yang lapuk, ranting yang mudah, dan faktor angin kencang.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan perantingan intensif sebagai langkah preventif pohon tumbang.
Apabila melihat pohon dengan cabang yang sudah tinggi di ruas-ruas jalan utama, masyarakat bisa melapor kepada DLH lewat surat, aplikasi Wargaku, atau media sosial agar dilakukan perantingan.
"Kami melayani jalan-jalan protokol, untuk pohon yang berada di rumah warga atau lingkungan sekitar bisa dilakukan swadaya," katanya.
Untuk menghindari pohon tumbang, ia mengimbau masyarakat tidak berteduh di bawah pohon, terlebih ketika hujan disertai angin kencang.
"Kalau memang berteduh usahakan jangan di bawah pohon. Pilih bangunan atau gedung untuk berteduh ketika hujan," ujarnya.