Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung bersama Polres setempat sepakat untuk segera membentuk regu atau tim khusus penjaga pantai bertanggung jawab dalam hal pengawasan dan meningkatkan keselamatan pengunjung di kawasan wisata pesisir.
"Ya, kami akan meninjau kembali fasilitas keselamatan di pantai wisata, seperti pemasangan papan peringatan yang lebih jelas serta memperkuat kerja sama dengan kepolisian dan pihak pengelola wisata," kata Sekretaris Daerah Tulungagung, Tri Hariadi, seusai rapat koordinasi dengan Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi di Tulungagung, Rabu.
Tri Hariadi menambahkan bahwa pemkab akan terus mengevaluasi keamanan di area pantai. "Langkah preventif akan terus dilakukan, baik melalui sosialisasi kepada wisatawan maupun peningkatan infrastruktur keselamatan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Kepolisian Resor Tulungagung, kecelakaan di kawasan pantai mencapai puncaknya pada 2023 dengan empat insiden.
Dari semua kejadian itu, sebagian besar dilaporkan terjadi di Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglaban.
"Kami mencatat tiga insiden pada 2022, empat pada 2023, dan dua kejadian hingga tahun ini. Sebagian besar korban berada di lokasi yang tidak terpantau," kata Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi.
Mayoritas kasus adalah wisatawan/warga yang terseret ombak saat berenang atau mencari ikan.
Beberapa insiden besar termasuk kejadian di Pantai Neyama, Besuki, pada Februari 2022 yang menelan korban jiwa tiga pelajar.
Pada tahun berikutnya, insiden serupa di Pantai Gladak, Tanggunggunung, juga merenggut nyawa tiga warga Trenggalek.
Mengantisipasi kejadian serupa, pihak kepolisian telah meningkatkan patroli di kawasan rawan dan bekerja sama dengan pengelola wisata untuk memastikan pengawasan ketat.
"Keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama. Kami mengimbau wisatawan untuk lebih waspada dan mematuhi aturan keselamatan," kata Kapolres Taat.
Pemkab Tulungagung bentuk tim penjaga pantai di kawasan wisata pesisir
Rabu, 13 November 2024 22:42 WIB