Tulungagung (Antara Jatim) - Perum Perhutani menilai gagasan pengembangan wisata di kawasan pesisir selatan Tulungagung, Jawa Timur akan berdampak positif bagi semangat konservasi hutan.
"Kalau masyarakatnya sudah memiliki kesadaran wisata yang baik, tentu mereka juga akan memiliki semangat untuk menjaga kelestarian hutan. Sebab, wisata pesisir tidak akan menarik jika hutannya gundul," kata Kepala Divisi Humas dan Agraria Perum Perhutani KPH Blitar, Heri Purwanto saat dikonfirmasi wartawan, Minggu.
Ia lalu mencontohkan fenomena peningkatan arus wisatawan ke obyek wisata Pantai Kedungtumpang di pesisir selatan Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung.
Seiring dengan mengalirnya dampak ekonomis yang dirasakan masyarakat Pucanglaban, kata Heri, saat ini telah mulai muncul kesadaran kolektif untuk menjaga bahkan memperbaiki kelestarian hutan.
Beberapa kali dilakukan pembinaan oleh perhutani di RPH Pucanglaban, lanjut Heri, motivasi penghijauan semakin intens disuarakan komunitas lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di Desa Pucanglaban.
"Mereka menyadari betul bahwa pengelolaan obyek wisata yang baik dengan lingkungan hutan konservasi yang hijau dan bagus, tentu akan berdampak ekonomis tinggi bagi masyarakat," ujar Heri.
Ia mengibaratkan, masyarakat sekitar hutan di Pucanglaban sudah menyadari wisata menjadi pundi-pundi uang yang sangat besar.
"Perhutani mungkin nanti hanya akan memungut tiket saja. Tapi toh hasilnya tetap akan dibagi juga, baik ke perhutani, LMDH, desa, maupun muspika," jelasnya.
Kendati masyarakat tidak menikmati hasil pungutan tiket masuk secara utuh, lanjut Heri, dampak ekonomi akan dirasakan penduduk melalui aktivitas penjualan makanan-minuman, perdagangan hasil pertanian/perkebunan, jasa parkir, angkutan kendaraan hingga rumah singgah yang kini mulai marak.
"Itu semua bisa terwujud jika kondisi hutannya bagus. Kalau tidak, jangan harap. Wisatawan akan enggan singgah," ujarnya.
Besarnya potensi ekonomi dari pengelolaan kawasan pesisir dengan konsep hutan lestari dicontohkan Heri Purwanto pada objek kawasan wisata Balaikambang, Malang selatan.
Dalam kurun 2015, kata dia, target pendapatan yang dipatok perhutani dari hasil pungutan tiket masuk sebesar Rp1,5 miliar berhasil dilampaui.
Menurutnya, saat ini yang getol melakukan penghijauan justru dari pihak LMDH di kawasan objek wisata Balai kambang.
"Katanya, 'sekarang wargane gak ono sing dolanan alas, tapi ganti dolanan wisata. Hla lek alase dirusak podo ae karo ngrusak wisata, ngrusak sandang-pangane dewe (sekarang warganya tidak ada yang bermain kayu hutan, tapi hanya bermain wisata. Kalau merusak hutan sama saja merusak wisata, merusak sandang-pangan sendiri)," tutur Heri menceritakan. (*)
Perhutani: Pengembangan Wisata Pesisir Tulungagung Berdampak Positif
Minggu, 31 Januari 2016 11:27 WIB
"Kalau masyarakatnya sudah memiliki kesadaran wisata yang baik, tentu mereka juga akan memiliki semangat untuk menjaga kelestarian hutan. Sebab, wisata pesisir tidak akan menarik jika hutannya gundul," kata Kepala Divisi Humas dan Agraria Perum Perhutani KPH Blitar, Heri Purwanto saat dikonfirmasi wartawan, Minggu.