Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur memanfaatkan sejumlah pesisir pantai di wilayah itu sebagai pusat rekreasi kebun mangrove dalam upaya meningkatkan ekonomi dan mendorong kepedulian masyarakat tentang pelestarian lingkungan pesisir pantai.
"Ada tiga lokasi di Pamekasan yang kami jadikan objek wisata, yakni wisata kebun mangrove di pesisir pantai," kata Penjabat (Pj) Bupati Pamekasan Masrukin di Pamekasan, Kamis.
Ketiga objek wisata itu masing-masing di Pantai Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, pesisir Desa Lembung, Kecamatan Galis dan pesisir Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Pengelolaan objek wisata mangrove ini, sambung dia, dengan melibatkan masyarakat sekitar secara langsung, yakni oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Menurut Masrukin, pemanfaatan pesisir pantai sebagai objek wisata mangrove ini karena beberapa hal.
Selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar lokasi, juga untuk menanamkan rasa memiliki dan peduli masyarakat sekitar pesisir akan kelestarian laut.
"Saat ini, pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata memang belum banyak memberikan sumbangan pada APBD Pemkab Pamekasan, namun bagi masyarakat di sekitar lokasi, sangat berarti, karena para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah merasakan manfaatnya," kata Masrukin.
Objek wisata mangrove merupakan objek wisata yang banyak diminati kalangan pemuda dan remaja di Kabupaten Pamekasan, karena di lokasi tersebut tersedia tempat swafoto yang disediakan oleh pengelola.
Menurut data Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pemkab Pamekasan, PAD sektor pariwisata di kabupaten itu cenderung turun.
Pada 2022, tercatat sebesar Rp33 juta, sedangkan pada 2023 sebesar Rp29 juta.
"Ini terjadi, karena ada kendala COVID-19," kata Kepala Disporapar Pemkab Pamekasan Kusairi.
Ia menjelaskan untuk tahun 2024, pihaknya menargetkan Rp100 juta, sesuai dengan kesepakatan bersama dengan DPRD Pamekasan.
"Kami yakin target PAD sebesar Rp100 juta ini bisa tercapai, karena saat ini kondisi sudah normal, dan perkembangan pengunjung terpantau makin ramai," katanya.