Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan penguatan daya saing dapat membantu Indonesia mengatasi kemungkinan perubahan kebijakan yang terjadi setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Budi mengatakan, kemenangan Trump sedikit banyak akan memberikan dampak bagi perdagangan Indonesia. Namun, Indonesia harus bersiap dengan peningkatan daya saing.
"Ya pasti kebijakannya akan berbeda, makanya kita antisipasi kebijakan-kebijakan itu dengan meningkatkan daya saing kita, seperti UMKM bisa ekspor," ujar Budi di Jakarta.
Hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Amerika, disebut Budi cukup baik. Sampai saat ini, perdagangan Indonesia dengan Amerika pun masih dalam kondisi aman.
"Pasar kan banyak walaupun ke Amerika kita enggak ada masalah dengan sama. Aman," kata Budi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua bagi Indonesia, di mana nilainya mencapai 2,22 miliar dolar AS pada September 2024.
Selain itu, Indonesia juga mengalami surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar 1,39 miliar dolar AS pada September 2024. Beberapa komoditas penyumbang surplusnya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) serta alas kaki.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai Indonesia perlu meningkatkan dan memperbaiki daya saing industri guna mengantisipasi kemenangan Donald Trump pada pilpres 2024 di Amerika yang akan mengurangi impor dari negara lain.
"Yang penting, Indonesia memperbaiki daya saing industri," kata Esther di Jakarta, Kamis (7/11).
Mengingat kepemimpinan Trump pada periode sebelumnya, Esther mewaspadai kemungkinan naiknya tarif impor dari negara lain ke Amerika Serikat (AS).
Terlebih, Trump mengusung kebijakan 'American First' yang lebih mengutamakan perekonomian domestik di negeri Paman Sam itu.
Maka dari itu, Pemerintah Indonesia disarankan untuk memperkuat industri dalam negeri guna meredam efek kebijakan Trump nantinya.