Bojonegoro (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro bersama Universitas Bojonegoro (Unigoro) mengajak Gen Z untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 melalui penguatan pendidikan politik bagi pemilih pemula.
"Bakesbangpol bersama Unigoro sengaja mengadakan pendidikan politik bagi pemilih pemula, untuk mengajak Gen Z menggunakan hak pilihnya saat Pilkada," kata Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro, Mahmudi, di gedung Mayoritas Sogo Unigoro, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu.
Dikatakan Mahmudi, pendidikan politik ini dirasa penting untuk dilakukan, agar calon pemilih muda tersebut bisa memilih kepada daerah yang sesuai dengan keinginannya.
"Mereka perlu dibekali pendidikan politik. Sehingga Bakesbangpol bersama Unigoro memberikan pemahaman terkait Pilkada," jelas Mahmudi.
Pendidikan politik bagi pemilih pemula diikuti perwakilan siswa-siswi SMA/SMK/MA se-Kabupaten Bojonegoro dan mahasiswa FISIP Unigoro.
Selain itu juga dihadiri Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Bojonegoro, Lilik Mustafidah dan Ketua Bawaslu Bojonegoro Handoko Sosro Hadi juga hadir sejumlah pemateri.
Sementara itu akademisi FISIP Unigoro, Dr. Rupiarsieh, M.Si., mengatakan, pemilih pemula atau first voter termasuk dalam kelompok pemilih rentan. Terlebih persentase pemilih pemula di Kota Ledre dari kalangan Gen Z mencapai 21 persen.
Menurut Rupiarsieh, pemilih pemula meskipun tidak memiliki kepentingan politik, justru mereka menjadi sasaran partai politik dan pasangan calon (paslon) untuk mendapatkan suara.
"Gen Z harus menjadi pemilih pemula yang cerdas, kritis, dan tidak mudah dipengaruhi. Adanya pendidikan politik seperti ini, mereka diharapkan mampu memfilter calon pemimpin. Dengan melihat track record-nya, program kerjanya, dan visi misinya," katanya.
Pemilih pemula, lanjut Rupiasieh, juga harus memiliki idealisme agar mampu menangkal kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam Pilkada serentak 2024, seperti money politic maupun black campaign.
Adanya ajakan golput atau tidak menggunakan hak suara dalam pemilu justru akan menimbulkan masalah baru ke depan.