Ratusan anak muda yang mengatasnamakan Pioneerirsma mendeklarasikan "Suara Gen Z Untuk Jatim Resik” di Museum HoS Tjokroaminoto, Peneleh, Surabaya dan memberikan dukungan kepada Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang berkontestasi dalam Pilkada Jatim, Selasa.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Tim Pemenangan Risma-Gus Hans Divisi Pemuda dan Gen Z untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini dan calon Wakil Gubernur Gus Hans.
Acara tersebut dimeriahkan dengan penampilan musik, stand-up comedy, dan pameran UMKM yang diikuti pelajar, mahasiswa, influencer, dan aktivis sosial.
Hadir pula sejumlah tokoh, di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, calon Wakil Wali Kota Armuji, serta tokoh muda sekaligus calon Bupati Trenggalek, M. Nur Arifin.
Koordinator Tim Pemenangan Pemuda dan Gen Z, Elni Nainggolan mengatakan acara ini merupakan momentum deklarasi dan peluncuran gerakan dukungan anak muda yang ingin Jawa Timur menjadi provinsi yang bersih dan berintegritas.
“Ini adalah inisiasi kami untuk mengumpulkan anak-anak muda yang sukarela menjadi relawan Bu Risma di Jawa Timur. Deklarasi ini sekaligus menjadi peluncuran dukungan mereka," kata Elni Nainggolan saat ditemui di lokasi acara.
Menurut Elni, deklarasi tersebut menjadi wadah bagi Gen Z Jawa Timur untuk mendukung kepemimpinan yang tidak hanya seremonial, tetapi fokus pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Elni menyebut program unggulan Risma seperti pendidikan gratis untuk SMA dan SMK menjadi daya tarik utama bagi anak muda.
Elni menyebut program unggulan Risma seperti pendidikan gratis untuk SMA dan SMK menjadi daya tarik utama bagi anak muda.
"Kami dari Gen Z sangat terbantu dengan program Bu Risma, terutama pendidikan gratis SMA dan SMK. Ini benar-benar meringankan beban kami yang sering kali harus bekerja ganda demi biaya pendidikan adik-adik," kata Elni.
Selain itu, Risma yang dikenal dengan rekam jejaknya selama dua periode sebagai Wali Kota Surabaya dipandang sebagai pemimpin yang menyerap anggaran daerah secara maksimal demi kepentingan rakyat.
Elni menegaskan bahwa Risma bukanlah sosok yang hanya mengejar popularitas melalui program-programnya, melainkan seorang pemimpin yang bekerja untuk merealisasikan janjinya.
Elni menegaskan bahwa Risma bukanlah sosok yang hanya mengejar popularitas melalui program-programnya, melainkan seorang pemimpin yang bekerja untuk merealisasikan janjinya.
“Bu Risma bukan tipe pemimpin yang hanya mengejar isu populer, tetapi benar-benar menjalankan program yang sudah dicanangkan. Ini menjadi pencerahan bagi kami semua,” ujar alumni ilmu politik Universitas Airlangga ini.
Dalam kesempatan itu, Risma menegaskan bahwa tujuan utama deklarasi ini bukan semata untuk kepentingan elektoral, melainkan membangun keyakinan generasi muda agar mampu menghadapi tantangan dan meraih keberhasilan.
Risma menyoroti banyaknya keraguan di kalangan generasi muda saat ini, terutama dalam menghadapi persaingan dunia kerja dan realitas sosial yang semakin kompleks.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi Gen Z saat ini berbeda dengan zamannya dulu, sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih tepat untuk memberikan motivasi dan dorongan.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi Gen Z saat ini berbeda dengan zamannya dulu, sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih tepat untuk memberikan motivasi dan dorongan.
“Tujuannya bukan untuk elektoral, tetapi saya ingin mereka punya keyakinan bahwa keberhasilan dan kesuksesan itu bisa diraih oleh mereka, supaya mereka tidak gamang, tidak ragu, dan bisa berjuang untuk mencapai apa yang mereka inginkan,” ujar Risma.
Lebih lanjut, Risma menyampaikan bahwa kemauan yang kuat menjadi kunci keberhasilan, tanpa memandang latar belakang atau asal seseorang. Ia mendorong generasi muda untuk tidak menyerah dan terus berusaha mencapai impian mereka.
“Saya sudah bisa buktikan bahwa bukan siapa kita atau dari mana asal kita, tetapi kemauan itulah yang akan menopang keberhasilan dan kesuksesan,' katanya.