Ketua KPU Kota Surabaya Soeprayitno di Kota Surabaya, Selasa mengatakan, debat pertama tersebut akan digelar di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/10).
"Karena debat publik ini hanya diikuti oleh satu pasangan calon, maka setelah pemaparan visi misi paslon akan dilanjutkan dengan penajaman yang dipandu oleh para panelis dengan rangkaian pertanyaannya," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya.
Menurut Nano, sapaan akrabnya, para panelis yang ditunjuk memiliki latar belakang yang berbeda-beda, di antaranya dari akademisi dari lintas perguruan tinggi juga profesional yang sebelumnya telah menerima info soal alur pelaksanaan debat publik.
"Setelah kami sampaikan alur debatnya, kami serahkan sepenuhnya kepada para panelis, terutama terkait pertanyaan yang akan disampaikan, hal ini untuk menjaga originalitas sekaligus menjaga marwah para panelis dan lembaga pendidikan tinggi," katanya.
Bahkan, lanjut Nano, pihaknya juga menerima pertanyaan yang bersumber dari masyarakat melalui fasilitas email yang telah disiapkan. Namun sesuai ketentuan, dari masyarakat akan diambil 2 pertanyaan, dan 1 pertanyaan dari 5 panelis, jadi totalnya ada 7 pertanyaan.
"Masyarakat juga bisa mengirim pertanyaan melalui email yang hanya bisa diakses oleh panelis. Nah, panelis inilah yang mengkombinasikan antara pertanyaan masyarakat dengan panelis. Pengambilannya secara acak dari semua pertanyaan yang dikirimkan," tuturnya.
Dalam sesi penajaman ini, panelis dari kalangan akademisi dan profesional akan mengajukan pertanyaan terkait program yang disampaikan pasangan calon.
“Kami menghadirkan lima panelis untuk memperdalam visi dan misi pasangan calon. Panelis ini berasal dari berbagai latar belakang. Jadi mulai dari akademisi maupun profesional,” ujarnya.
Panelis yang terlibat antara lain Dr. Andi Suwarko, M.Si., Dr. Nurul Jadid, S.Si., M.Sc., Arif Supriyono, S.T., S.H., S.E., M.M., Muhammad Sholeh, dan Prof. Dr. Redi Panuju, M.Si.
"Debat kali ini akan mengusung tema 'Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Surabaya'. KPU Surabaya tidak terlibat dalam penyusunan pertanyaan," ujarnya.
Disinggung soal kota kosong, Nano menyampaikan jika pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui baliho maupun poster yang dipasang di seluruh sekretariat PPS yang berada Kelurahan seluruh Kota Surabaya."Sebagai bagian dari edukasi politik, kami memasang alat peraga sosialisasi (APS) di seluruh sekretariat PPK dan PPS yang berada Kecamatan dan Kelurahan seluruh Kota Surabaya. Sosialisasi itu memuat paslon tunggal dengan nomor urut 1 dan kolom kosong dengan nomor urut 2," tuturnya.
Dalam pemilihan kepala daerah di Kota Surabaya hanya diikuti oleh satu orang pasangan calon yakni Eri Cahyadi-Armuji yang diusung oleh 18 partai baik yang berada di parlemen atau non parlemen.