Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya Jadi Percontohan "MECS"
Sabtu, 25 Februari 2012 14:27 WIB
Surabaya - Ekowisata Mangrove Wonorejo Kota Surabaya menjadi satu di antara dua kawasan mangrove di Indonesia yang bakal dijadikan percontohan dalam proyek "Mangrove Ecosystem Conservation and Sustainable Use" (MECS).
Hasil kerja sama antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI dengan "Japan International Cooperation Agency" (JICA).
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Surabaya Samsul Arifin, Sabtu mengatakan sebagaimana dilansir situs resmi Kemenhut, kesepakatan kerja sama MECS ditandatangani pada Maret 2011 dalam jangka waktu selama 3 tahun.
"Ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya yang dilakukan pada 1991-1999," katanya.
Menurut dia, MECS sendiri bertujuan untuk membentuk mekanisme "share-learning", sebuah pembelajaran mengenai konservasi mangrove dan pemanfaatan yang berkelanjutan di negara-negara ASEAN.
MECS sendiri, lanjut dia, telah memilih Kota Surabaya dan Balikpapan sebagai percontohan karena di kedua lokasi tersebut memiliki isu yang sama yakni mangrove dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan kawasan pesisir.
"Surabaya dan Balikpapan akan menyusun rencana kerja terkait konservasi mangrove untuk mengintegrasikan upaya-upaya dan pelaksanaan kegiatan yang lebih efektif dan berkelanjutan," ujarnya.
Oleh karenanya, untuk mendukung keberhasilan proyek MECS, Kemenhut bekerja sama dengan Pemkot Surabaya dan Balikpapan serta JICA akan menyelenggarakan workshop di Surabaya dan Balikpapan.
"Untuk yang di Surabaya diadakan di Ruang Komodo Hotel Oval lantai 1 pada Senin (27/2) dan Selasa (28/2) besok pukul 08.00 WIB," terang Samsul.
Samsul berharap melalui workshop ini, para peserta dapat saling bertukar ide dan memperoleh informasi melalui forum diskusi, presentasi, dan kunjungan ke lapangan.
"Kami juga ingin memanfaatkan momen ini sebagai persiapan pelaksanaan workshop tingkat ASEAN pada November 2012 mendatang," ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kehutanan Dinas Pertanian Kota Surabaya Suzy Irawati Fauziah menjelaskan, workshop tersebut akan diikuti oleh 13 peserta dari Surabaya dan tujuh peserta dari Balikpapan.
Para peserta terdiri dari petugas dari berbagai instansi yang terkait dengan konservasi dan pengelolaan mangrove serta praktisi, khususnya yang berkecimpung dalam konservasi mangrove minimal 5 tahun.
"Nanti juga akan ada peninjauan langsung ke Ekowisata Mangrove Wonorejo pada Senin (27/2) siang," ujarnya.