Malang Raya (ANTARA) - Calon Wali Kota Malang nomor urut 3 M Anton menyatakan bahwa dalam menentukan pilihan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, masyarakat sudah mengedepankan pemikiran rasional, bukan faktor bantuan bahan pokok atau sembako yang diberikan oleh calon.
"Apakah masa depan Kota Malang hanya diukur dengan sembako? Masyarakat sudah cerdas," kata Abah Anton, sapaan akrabnya di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.
Dia menyatakan memimpin Kota Malang bukan persoalan gampang, sehingga masyarakat harus jeli menilai pasangan yang memiliki program pro rakyat.
"Tanggal 27 November nanti ayo datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suara," ucapnya.
Selain itu, dia menyatakan pencalonannya di Pilkada 2024 murni karena dorongan hati, ulama, dan masyarakat Kota Malang.
Jabatan, kata dia merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara.
"Saya pernah jadi Wali Kota Malang sejak 2013-2018, saya tidak pernah ambil gaji karena diberikan untuk orang membutuhkan," ucapnya.
Pilkada Kota Malang 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin nomor urut 1, Heri Cahyono-Ganisa Pratiwi Rumpoko nomor urut 2, dan M Anton-Dimyati Ayatullah nomor urut 3.
Masa kampanye pilkada berjalan mulai 25 September hingga 23 November 2024.
Tahapan pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung pada 27 November sedangkan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara dimulai pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
Pilkada Kota Malang, M Anton: Masyarakat kedepankan pemikiran rasional untuk tentukan pilihan
Senin, 30 September 2024 20:19 WIB
Apakah masa depan Kota Malang hanya diukur dengan sembako? Masyarakat sudah cerdas