Situbondo (ANTARA) - Sebanyak 189 mahasiswa Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Abdurrachman Saleh (Unars) Situbondo, Jawa Timur, mengikuti prosesi yudisium setelah dinyatakan lulus dari mata kuliah yang mereka tempuh, Sabtu.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Abdrurrachman Saleh Situbondo Lita Permata Sari mengatakan pada tahun 2024 meluluskan 189 mahasiswa kelas reguler dan termasuk kelas rekognisi pembelajaran lampau (RPL).
"Luar biasanya yudisium tahun ini karena ada mahasiswa dari luar Situbondo, di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTT), serta beberapa dari Jawa Tengah," ujarnya.
Lita menceritakan ada beberapa hal yang memotivasi mahasiswa asal NTT, NTB dan Sumatera kuliah di Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo.
"Ada sebagian dari mereka kuliah di Unars setelah mendapatkan informasi dari kakak tingkatnya bahwa kuliah Prodi Manajemen di Unars terjamin," katanya.
Ia mengaku menggembleng mahasiswa jurusan manajemen menjadi pengusaha muda dimulai sejak semester dua, dan saling bersaing menunjukkan kreativitas dengan menghasilkan produk menarik dari berbagai jenis usaha.
"Kami mencetak mahasiswa menjadi pelopor kewirausahaan yang diharapkan mampu berwirausaha sekaligus membuka lapangan kerja sebelum wisuda, sesuai tagline Unars Situbondo," ucap Lita.
Setelah mahasiswa jurusan manajemen lulus dan menjadi sarjana, lanjut ia, nantinya diharapkan bisa merintis usaha sendiri dan bahkan juga bisa mengajak mahasiswa lainnya membuka usaha.
Lita mencontohkan, mahasiswa jurusan manajemen berkreasi membuat produk-produk makanan maupun minuman dan sudah dipasarkan ke luar kabupaten maupun di luar Provinsi Jawa Timur.
"Salah satunya mahasiswa kami bikin produk rengginang dan sudah berkembang, dan pemasarannya juga selain offline atau di toko juga dipasarkan lewat platform media sosial," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo Puryantoro mengharapkan mahasiswa jurusan manajeman yang telah dinyatakan lulus mata kuliah itu tidak hanya menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk mencari kerja.
"Tetapi bagaimana mereka juga harus bisa menciptakan lapangan kerja, karena visi besar Pak Rektor adalah menjadi penggerak kewirausahaan," katanya.