Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menilai peta persaingan antarkontingen dalam meraih juara umum ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara tetap sama, yakni antara Jawa Barat, Daerah Ibu Kota (DKI) Jakarta dan Jatim.
"Kalau peringkat polanya kelihatan Jawa Barat, DKI, Jatim, namun itu bisa berubah. Kami berusaha membuat sesuatu upaya meningkatkan prestasi, terutama dalam hal ini partisipasi para OPD yang tidak pada hari H (pertandingan) saja tapi mengikuti kegiatan mereka dalam latihan," ujar Pj Gubenur Adhy saat menerima audiensi pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu.
Tentu, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mendukung penuh kontingen Jatim agar bisa meningkatkan prestasi dari penyelenggaraan PON sebelumnya di Papua, salah satunya lewat penugasan para perangkat organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah provinsi (pemprov).
"Saya akan mengumpulkan kembali masing-masing OPD untuk membahas terkait persiapan terakhir, termasuk dengan pola pendampingan selama pelaksanaan PON nanti," katanya.
Baca juga: Tim selam Jatim jalani pengenalan lapangan jelang PON XXI Aceh-Sumut
Tak hanya itu, dirinya juga mengapresiasi langkah KONI Jatim dan para pengurus cabang olahraga yang telah memetakan dan menyeleksi para atlet potensi peraih medali di kompetisi olahraga multicabang itu.
"Jumlah atlet Jatim yang akan diberangkatkan sebanyak 884 atlet dari 63 cabor diantara 67 cabang olahraga yang dipertandingkan. Atlet-atlet tersebut sudah melalui serangkaian seleksi yang dilakukan tim pelatih bersama dengan KONI Jatim," ucapnya.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan agar raihan medali di ajang PON tersebut efektif dan dapat dipetakan perolehannya.
“Kami betul-betul selektif hanya yang betul-betul peluang mendapat medali yang diberangkatkan. Kalau diikutkan semua tidak efektif. Kali ini kami ingin mendapat medali cukup banyak dengan jumlah kontingen tidak besar, yang pasti-pasti saja,” kata mantan Pejabat Kementerian Sosial Republik Indonesia itu.
Saat disinggung soal berapa target medali, dirinya enggan menjawab secara rinci karena KONI Jatim masih terus memantau peta kekuatan terbaru dari masing-masing daerah.
"Secara hitung-hitungan tidak akan meleset tapi kami ingin hati-hati betul. Tapi perkiraan kami lebih dari yang sudah-sudah,” tuturnya.
Baca juga: KONI Jatim nilai kolaborasi bersama RSUA perkuat pembinaan olahraga
Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil mengatakan secara kesiapan kontingen Jatim sudah sangat siap karena para atlet masih terus melakukan latihan intens di dalam maupun luar negeri.
Bahkan, lanjutnya, ada beberapa sejumlah atlet dan pelatih dari sejumlah cabang olahraga yang sudah melakukan tahap adaptasi dengan berangkat terlebih dahulu ke Aceh dan Sumut.
“Atlet alhamdulillah pada kondisi sehat semua, kalau ada cedera kecil kita antisipasi dengan penyelesaian jangka pendek. Tinggal kesiapan psikologi performance yang harus kita jaga. Mulai mental bertanding, mental petarung dan mental menangnya,” ujar Nabil.
Peta kekuatan sendiri, kata Nabil, persaingannya masih tetap sama antara Jatim, DKI Jakarta dan Jawa Barat, namun tidak menutup kemungkinan akan ada pesaing dari daerah lain terutama tuan rumah.
“Tuan rumah itu akan bersikeras dan berupaya karena statusnya sebagai tuan rumah ini yang harus kami perhatikan Sumut dan Aceh,” ucapnya.