Kumpulan Cerpen Wartawan Kembali Diluncurkan
Kamis, 26 Januari 2012 15:17 WIB
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 11 wartawan yang berasal dari berbagai media di Tanah Air meluncurkan kumpulan cerita pendek (cerpen) ketiga di Gedung Dewan Pers Jakarta, Kamis.
Para wartawan itu adalah Aba Madjani (Go Sport), AR Loebis (LKBN ANTARA), Asep Yayat (Suara Karya), Djunaedi Tjunti (Suara Karya), Hendry Ch Bangun (Warta Kota), Ian Situmorang (Bola), Iman Hadiman (Berita Pagi), Ismet Rauf (LKBN ANTARA), Maria Andriana (LKBN ANTARA), Sabri Piliang (Suara Karya), dan Wito Karyono (Warta Kota).
"Ini merupakan buku kumpulan cerpen ini merupakan yang ketiga kalinya. Setelah dua buku sebelumnya ditulis oleh para wartawan olahraga," ujar koordinator penulis, Hendry Ch Bangun.
Dia mengatakan dua buku kumpulan cerpen sebelumnya diterbitkan pada 2010 dan 2011. Dalam kumpulan cerpen itu terdapat 30 cerpen yang tertuang dalam buku setebal 209 halaman.
"Meski ditulis 11 orang, kumpulan cerpen ini memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Maklum karena ditulis oleh wartawan yang biasa meliput di berbagai bidang juga tahun pembuatan yang beragam mulai 1980 hingga 2011," tambah dia.
Dia menambahkan seharusnya kumpulan cerpen itu diluncurkan pada November tahun lalu, namun karena terkendala dana antologi cerpen itu baru diluncurkan awal tahun ini.
Menurut dia, ada beberapa kendala dalam membuat kumpulan cerpen itu seperti kesulitan yang dialami wartawan senior dalam mencari naskah mereka dan juga masalah tenggat waktu.
"Banyak wartawan senior yang dulu produktif menulis, namun karena lalai dalam pengarsipan sehingga banyak cerpen mereka yang hilang," kata Hendry yang merupakan Wakil Pemimpin Redaksi Warta Kota itu.
Seorang penulis cerpen lainnya, AR Loebis, mengatakan menulis cerpen tidaklah sesulit yang dibayangkan. Redaktur senior ANTARA ini mengatakan, dirinya selalu menulis ketika terbangun tengah malam.
"Biasanya saya langsung menulis walaupun hanya beberapa kalimat," ujar AR Loebis.
Penulis lainnya, Ian Situmorang, mengatakan seorang wartawan yang bagus harus memulai karirnya dengan menulis cerpen.
"Dengan menulis cerpen, wartawan itu belajar mengenai ketajaman dan detail," kata Ian.
Ian mengharapkan dengan adanya kumpulan cerpen ini, bisa menjadi warisan bagi generasi muda yang berkecimpung di dunia jurnalistik. (*)