Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang beranggotakan dosen-dosen Fisipol memberikan pendidikan politik kepada warga Desa Pesanggrahan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ketua Tim PKM Desa Pancasila dari program studi Ilmu Politik, Fisipol, Unesa Mi'rojul Huda dalam keterangan tertulis di Mojokerto, Rabu mengatakan kegiatan tersebut dikemas dalam sarasehan kebangsaan bertema "Penguatan Nilai-Nilai Pancasila, Pendidikan Politik, dan Demokrasi Melalui Digital Leadership".
"Kegiatan sarasehan kebangsaan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang telah dirintis oleh Unesa sejak tahun 2023," katanya.
Ia menekankan pentingnya kegiatan sarasehan ini sebagai bagian dari upaya menguatkan pembangunan nasional dan kemajuan bangsa melalui desa.
"Kami, para dosen, tidak hanya berbagi ilmu tetapi juga belajar banyak dari masyarakat. Desa merupakan ujung tombak pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Unesa berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam membangun desa," ucapnya.
Baca juga: Bupati Mojokerto Ikfina blusukan ke pasar untuk perangi rokok ilegal
Kepala Desa Pesanggrahan, Moh. Afif, juga menyampaikan apresiasi yang sangat baik terhadap kerja sama ini.
"Kami berharap agar kolaborasi semacam ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi warga Desa Pesanggrahan," katanya.
Salah satu pemateri Jauhar Wahyuni mengatakan masyarakat desa saat ini sering terpapar isu politik terkini melalui berbagai saluran komunikasi, terutama media sosial.
Ia mengingatkan bahwa banyak orang yang terjebak dalam arus informasi cepat yang seringkali tidak memadai.
"Perubahan dalam komunikasi, termasuk penggunaan media sosial, membuat masyarakat harus lebih cermat dalam menerima informasi. Penting bagi kita untuk memahami empat pilar literasi digital yang telah kami ajarkan pada PKM 2023," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Jojo ini juga menekankan pentingnya pilar-pilar pancasila dan pentingnya menjaga stabilitas demokrasi dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah upaya untuk memecah belah masyarakat melalui media digital, terutama di tahun politik 2024 yang menjadi tahun politik.
"Keterlibatan generasi muda yang semakin meningkat dalam pemilu dan pilkada membutuhkan kesadaran dan penerapan literasi digital yang tinggi untuk mencegah perpecahan bangsa," katanya.
Ketua Tim PKM Desa Pancasila dari program studi Ilmu Politik, Fisipol, Unesa Mi'rojul Huda dalam keterangan tertulis di Mojokerto, Rabu mengatakan kegiatan tersebut dikemas dalam sarasehan kebangsaan bertema "Penguatan Nilai-Nilai Pancasila, Pendidikan Politik, dan Demokrasi Melalui Digital Leadership".
"Kegiatan sarasehan kebangsaan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian yang telah dirintis oleh Unesa sejak tahun 2023," katanya.
Ia menekankan pentingnya kegiatan sarasehan ini sebagai bagian dari upaya menguatkan pembangunan nasional dan kemajuan bangsa melalui desa.
"Kami, para dosen, tidak hanya berbagi ilmu tetapi juga belajar banyak dari masyarakat. Desa merupakan ujung tombak pembangunan nasional dan kemajuan bangsa. Unesa berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam membangun desa," ucapnya.
Baca juga: Bupati Mojokerto Ikfina blusukan ke pasar untuk perangi rokok ilegal
Kepala Desa Pesanggrahan, Moh. Afif, juga menyampaikan apresiasi yang sangat baik terhadap kerja sama ini.
"Kami berharap agar kolaborasi semacam ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi warga Desa Pesanggrahan," katanya.
Salah satu pemateri Jauhar Wahyuni mengatakan masyarakat desa saat ini sering terpapar isu politik terkini melalui berbagai saluran komunikasi, terutama media sosial.
Ia mengingatkan bahwa banyak orang yang terjebak dalam arus informasi cepat yang seringkali tidak memadai.
"Perubahan dalam komunikasi, termasuk penggunaan media sosial, membuat masyarakat harus lebih cermat dalam menerima informasi. Penting bagi kita untuk memahami empat pilar literasi digital yang telah kami ajarkan pada PKM 2023," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Bu Jojo ini juga menekankan pentingnya pilar-pilar pancasila dan pentingnya menjaga stabilitas demokrasi dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah upaya untuk memecah belah masyarakat melalui media digital, terutama di tahun politik 2024 yang menjadi tahun politik.
"Keterlibatan generasi muda yang semakin meningkat dalam pemilu dan pilkada membutuhkan kesadaran dan penerapan literasi digital yang tinggi untuk mencegah perpecahan bangsa," katanya.