Madiun - Seratusan massa anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Kota Madiun, Selasa, melakukan aksi damai di alun-alun kota memprotes rencana pemerintah tentang pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April mendatang yang dinilai merugikan rakyat. Dalam aksi yang digelar setelah melakukan shalat Asar di Masjid Agung Kota Madiun tersebut, massa menilai pembatasan penggunaan BBM bersubsidi tidak hanya merugikan rakyat, namun juga memberi peluang masuknya spekulan BBM dari luar negeri. "Kami menilai pembatasan konsumsi BBM bersubsidi ini adalah salah satu agenda titipan kaum liberal untuk masuk ke Indonesia dan menguras kekayaan negara Indonesia. Sebab, dengan penggunaan BBM nonsubsidi yang harganya tinggi, sama saja membuka peluang bagi masuknya spekulan BBM asing ke Indonesia," ujar Ketua HTI DPD Kota Madiun, Muhammad Khoiruddin Al Anshor. Menurut dia, selama ini pemain BBM dari luar negeri sulit masuk ke Indonesia karena masyarakat memiliki pilihan yang sangat baik, yaitu BBM bersubsidi dengan harga terjangkau. "Ketika, BBM yang boleh dibeli adalah BBM nonsubsidi dengan harga standar dunia, maka akan banyak pemain BBM dari luar negeri yang turut meramaikan pasar BBM bagi rakyat," kata dia. Dengan larangan konsumsi BBM jenis premium untuk mobil pribadi dan dialihkan ke pertamax, menurut HTI akan semakin membuka peluang perusahaan asing. Saat ini beberapa perusahaan minyak asing sudah membuka SPBU di kota–kota besar seperti Shell, Petronas, dan Total. HTI juga menilai kebijakan alasan pengurangan atau pembatasan BBM bersubsidi tersebut, bertolak belakang dengan kebijakan anggaran pemerintah dan DPR yang boros. "Untuk rakyat dikurangi, sementara pemborosan malah dilakukan anggota dewan dan para pemimpin kita," ujar aktivis HTI lainnya, Arifin. Pemborosan tersebut diwujudkan dengan kebijakan anggaran pembelian peralatan ruang rapat Badan Anggaran DPR, perbaikan beberapa istana negara, dana untuk PSSI, dan sebagainya. Massa menilai alasan subsidi BBM adalah pemborosan merupakan alasan yang tidak masuk akal. Selain melakukan orasi, massa juga membagikan selebaran bernada kritikan terhadap rencana kebijakan pemerintah ini. Aksi ini tidak hanya diikuti oleh anggota HTI dewasa, namun juga sejumlah anak-anak. Setelah puas menyalurkan aspirasinya, para peserta membubarkan diri dengan tertib sekitar pukul enam sore menjelang azan Magrib. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Kepolisian Resor Madiun Kota. (*)
HTI Kota Madiun Protes Rencana Pembatasan BBM
Selasa, 24 Januari 2012 20:34 WIB