Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 44 orang mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengikuti pelatihan jurnalistik dalam bentuk pemaparan materi dan praktik pembuatan berita di Gedung Antara Heritage Center (AHC), Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat.
"Sebagai satu-satunya kantor berita milik Indonesia, ANTARA tentu memiliki standar dan tanggung jawab tersendiri dalam membuat atau menghasilkan suatu berita," kata Manajer Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan Komunikasi Perusahaan Esti Oktaviani di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, pelatihan peningkatan kompetensi jurnalistik yang mengangkat tema "Teknik Dasar Penulisan Jurnalistik Standar Kantor Berita" memberikan wawasan bagi mahasiswa untuk menghasilkan produk berita sesuai standar kantor berita.
Baca juga: Menelusuri sejarah jurnalistik Indonesia di ANTARA Heritage Center
"Karena berita yang dihasilkan pewarta ANTARA tidak hanya disiarkan melalui kanal ANTARA sendiri, tetapi juga melalui kanal media lain yang berlangganan dengan ANTARA," ucapnya.
Sementara itu, Pemateri yang sekaligus Manajer Lembaga Pendidikan ANTARA dan MICE Wuryanti Puspitasari mengemukakan pentingnya program TJSL untuk meningkatkan keterampilan nonteknis atau soft skill bagi mahasiswa.
"Program TJSL berupa pelatihan jurnalistik yang diikuti oleh mahasiswa PNJ tersebut sangat bagus karena dapat meningkatkan soft skill atau memberikan pengetahuan tambahan bagi teman-teman mahasiswa yang nantinya dapat berguna ketika memasuki dunia kerja," tuturnya.
Salah satu peserta, Nurhanifah, menyampaikan pelatihan yang diikutinya memperkaya pengetahuan tentang dunia jurnalistik.
"Acara pelatihan ANTARA ini seru banget, ada pelatihan-pelatihan dan juga praktiknya yang bisa menambah pengalaman dan pengetahuan tentang jurnalistik," katanya.
Peserta lain, Muhamad Ardiyansyah mengatakan, pelatihan tersebut menghasilkan banyak manfaat yang berguna untuk meniti karir sebagai jurnalis.
Pelatihan dan lokakarya tersebut merupakan kontribusi ANTARA untuk meningkatkan literasi jurnalistik serta memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan anggota Pers Mahasiswa (Persma) sebagai dorongan menjadi jurnalis yang cerdas dan mematuhi kode etik jurnalistik dalam penulisan berita serta saat melakukan wawancara.
Para peserta juga diajarkan tentang bagaimana melakukan riset sebagai dasar penulisan berita dan bagaimana penggunaan teknologi pendukung yang relevan untuk memperkuat ilmu jurnalistik yang mereka miliki.
Setelah mendengarkan pemaparan materi terkait cara penulisan berita, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan praktik penulisan berita yang dipandu secara intensif oleh para mentor yang juga pewarta senior ANTARA.
Setelah itu, mereka diajak berkeliling gedung AHC untuk mencari sumber informasi yang nantinya dapat dijadikan bahan materi untuk membuat berita.