Muhammadiyah Minta Polri Sungguh-sungguh Lakukan Perbaikan Internal
Senin, 16 Januari 2012 18:42 WIB
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta pimpinan Polri bersungguh-sungguh melakukan evaluasi dan perbaikan internal guna mewujudkan polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
"Citra polisi saat ini tercoreng karena perilaku aparatnya yang tidak profesional dalam menjalankan tugas," katanya setelah bertemu Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.
Din Syamsuddin menjelaskan, tindakan tidak profesional itu misalnya terkuaknya dugaan aliran dana dalam besaran miliaran rupiah yang diterima Polri dari perusahaan swasta seperti PT Freeport.
Contoh lainnya, kata dia, dugaan keterlibatan oknum polisi pada tindakan kekerasan di Mesuji (Lampung) serta di Bima (Nusa Tenggara Barat) terkait sengketa tanah antara masyarakat dan perusahaan swasta.
"Terkuaknya dugaan aliran dana tersebut menguatkan kecurigaan masyarakat bahwa Polri tidak menjalankan tugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, tapi menjadi beking perusahaan swasta dalam menghadapi rakyat," katanya.
Demikian juga keterlibatan oknum polisi pada kasus kekerasan di Mesuji (Lampung) dan Bima (NTB), menurut dia, turut menurunkan legitimasi masyarakat.
Menurut Din, Polri harus segera melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan internal guna mengembalikan citranya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat.
"Perbaikan tersebut tidak bisa datang dari luar tapi harus dilakukan dari dalam lembaga Polri," katanya.
Pimpinan Polri, kata dia, harus memberikan penghargaan dan sanksi terhadap aparat kepolisian yang memiliki prestasi serta yang melakukan kesalahan.
Ia menambahkan, Polri harus bisa memperbaiki internal lembaganya sendiri karena dibutuhkan polisi yang baik dan sungguh-sungguh menjalankan tugasnya secara profesional.
"Rakyat membutuhkan polisi, tapi polisi yang baik dan profesional," katanya. (*)