Gresik (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Gresik, Jawa Timur, dr Sony menyatakan pihaknya akan mulai mengoperasikan gedung Instalasi Pelayanan Kanker Terpadu (IPKT) untuk pasien kanker yang baru diresmikan mulai 2026 mendatang.
“Insya Allah tahun ini kita akan meresmikan gedung ini. Sumber Daya Manusia (SDM) kita siap dan alat siap sehingga 2026 gedung akan beroperasional,” katanya dalam peresmian gedung IPKT di RSUD Ibnu Sina, Gresik, Jawa Timur, Kamis.
Sony mengatakan terdapat urgensi untuk membangun gedung IPKT ini karena jumlah kasus kanker di RSUD Ibnu Sina mencapai 1.386 kasus pada 2023 atau 0,6 persen kunjungan pasien.
Di sisi lain, RSUD Ibnu Sina belum memiliki fasilitas untuk layanan kanker seperti kemoterapi dan radioterapi sehingga seluruh pasien kanker di rumah sakit ini dirujuk ke rumah sakit lain termasuk ke Surabaya.
“Kasus yang kita rujuk rata-rata ke Surabaya dan antrenya kurang lebih sampai enam bulan,” ujarnya.
Terlebih, Sony mengatakan terdapat perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi dalam 10 tahun terakhir yaitu yang awalnya adalah penyakit menular kini menjadi penyakit tidak menular.
Bahkan data BPJS Kesehatan 2017-2022, menunjukkan angka kematian di Indonesia sebanyak 87 persen diakibatkan oleh penyakit tidak menular termasuk kanker.
“Data kematian 2023 di RSUD Ibnu Sina sebanyak 75,81 persen juga akibat penyakit tidak menular,” katanya.
Oleh sebab itu, RSUD Ibnu Sina mengusulkan agar pembangunan gedung layanan penyakit kanker menjadi proyek strategis Pemerintah Kabupaten Gresik dan disetujui oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani melalui anggaran Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).
Gus Yani pun membantu RSUD Ibnu Sina dengan mengajukan kebutuhan alat terapi pasien kanker kepada Kementerian Kesehatan yang kemudian disetujui oleh pemerintah pusat.
Nantinya, RSUD Ibnu Sina sebagai rumah sakit pemerintah tipe B akan menjadi rujukan regional untuk wilayah Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro termasuk terkait pasien penyakit kanker.
Sementara itu, RSUD Ibnu Sina baru bisa mulai beroperasi meski sudah diresmikan karena saat ini sedang menunggu proses perizinan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan proses kerja sama dengan BPJS Kesehatan.