IWAPI Jatim komitmen kenalkan keanekaragaman Wastra Nusantara

Seorang model mengenakan busana karya salah satu perancang busana di even "Fashion Runway 2024" yang diselenggarakan oleh IWAPI Jatim, di Surabaya, Rabu (10/7/2024). ANTARA/Ananto Pradana

Kami berinisiatif menggabungkan antara desainer dan perajin wastra, kolaborasi ini memunculkan suatu hal yang luar biasa untuk tren center dan sangat diminati masyarakat

Surabaya (ANTARA) - DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jawa Timur berkomitmen memperkenalkan keanekaragaman Wastra Nusantara melalui acara peragaan busana "Fashion Runway 2024" yang diselenggarakan di Kota Surabaya, Rabu.

Ketua Panitia Acara "Fashion Runway 2024" Liliek Endang di Surabaya, menyatakan karya yang ditampilkan merupakan hasil kolaborasi perancang busana dan perajin kain.

"Kami berinisiatif menggabungkan antara desainer dan perajin wastra, kolaborasi ini memunculkan suatu hal yang luar biasa untuk tren center dan sangat diminati masyarakat," katanya.

Total ada 16 perancang busana ikut ambil bagian pada acara bertajuk "Gelar Wastra Nusantara" dan tak hanya datang dari Jawa Timur, tetapi ada juga yang berasal dari Jakarta. Setiap peserta membawakan sekitar 8-10 karya.

"Kami mengundang yang berkecimpung di bidang fesyen, sekitar 80 persen merupakan anggota IWAPI. Selain wastra ada juga kain lain, seperti batik dan tenun," ucap Liliek.

Di tempat yang sama, Ketua IWAPI Jawa Timur Susmiati Rahmawati menyatakan, selain peragaan busana, pihaknya juga bersinergi dengan sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Langkah itu bertujuan memacu semangat pelaku UMKM untuk terus berinovasi menelurkan karyanya.

"Seperti yang saya pakai ini merupakan produk Jawa Timur dengan itu saya bisa mensinergikan antara produsen UMKM dengan para desainer," ujarnya.

Dia berharap melalui kegiatan ini semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam upaya mengenalkan dan melestarikan Wastra Nusantara kepada khalayak luas, sekaligus membantu keberlangsungan UMKM.

"Kami pamerkan yang seputar Jawa Timur, kalau fesyen bisa berkembang kemana-kemana tidak ada matinya. Kita disini juga mewadahi mempromosikan para pelaku-pelaku UMKM," kata Susmiati.