"Kami sangat bersyukur karena mendapat penghargaan dalam ajang ASEAN Risk Award 2024 ini. Penghargaan ini sangat berharga bagi kami, karena SIER berhasil menyisihkan sebanyak 400 perusahaan lainnya di Asia Tenggara yang ikut dalam ajang ini," ujar Direktur Keuangan, Administrasi dan Manajemen Risiko PT SIER Rizka Syafittri Siregar dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.
Perusahaan pengelola kawasan industri milik pemerintah ini, berhasil meraih penghargaan selama dua tahun berturut-turut. Pada ASEAN Risk Award 2024, SIER meraih penghargaan dalam kategori Risk Innovation and Technology, sedangkan pada ASEAN Risk Award 2023 lalu, SIER meraih kategori Risk Champion.
ASEAN Risk Awards 2024 merupakan acara tahunan yang diadakan untuk mengapresiasi perusahaan dan individu, yang telah menunjukkan keunggulan dalam manajemen risiko di kawasan ASEAN.
Penghargaan ini mencakup berbagai kategori yang menyoroti inovasi, teknologi, dan praktik terbaik dalam manajemen risiko.
Rizka mengatakan dengan diterima penghargaan ini menjadi bukti komitmen SIER dalam penentuan strategi bisnis perusahaan yang berkelanjutan, dengan mengaplikasi nilai-nilai manajemen risiko dan teknologi terkini. Sehingga SIER mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan lingkungan hidup.
"Menjadi sebuah kehormatan bagi SIER karena bisa menerima penghargaan ASEAN Risk Award untuk kedua kalinya. Ini adalah wujud pengakuan atas upaya keras dan dedikasi seluruh lini insan SIER dalam mengintegrasikan inovasi teknologi dan manajemen risiko, untuk menentukan arah strategi bisnis perusahaan," ujarnya.
Sementara itu, Dirut PT SIER Didik Prasetiyono mengaku bangga atas penghargaan tersebut. Sebab penghargaan itu bisa menjadi penguat komitmen SIER menjadi perusahaan yang sadar dan berkomitmen pada bisnis berkelanjutan tanpa mengabaikan lingkungan.
Pria yang juga Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) memastikan, SIER terus berkomitmen untuk menjadi pelopor kawasan industri yang mengaplikasikan nilai-nilai manajemen risiko dan teknologi untuk menentukan strategi bisnis di masa mendatang.
"Kami ingin menjadi salah satu pengelola kawasan industri di ASEAN yang menerapkan nilai-nilai manajemen risiko dan teknologi. Kami juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian, serta penyerapan tenaga kerja di Indonesia khususnya di Jawa Timur," tuturnya.