Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng apotek guna mengedukasi masyarakat terkait dengan penggunaan obat secara tepat, sebab jika penyimpanan dan pembuangan obat tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
"Seperti kita ketahui ketersediaan obat-obatan dalam rumah tangga sangat penting. Terutama untuk menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga. Namun dalam mengonsumsinya kita terkadang berlebihan, tidak sesuai dosis, tidak memilih obat dengan benar, dan lainnya," kata Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Rabu.
Zanariah mengungkapkan penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan.
Oleh karena itu, penyimpanan dan pembuangan obat juga harus sesuai aturan. Penyimpanan yang salah akan mengurangi khasiat obat, sementara membuang obat sembarangan akan mempengaruhi ekosistem lingkungan. Misalnya, larut dalam air tanah atau tidak sengaja termakan oleh binatang.
"Maka isu-isu ini menuntut kita untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat. Khususnya dalam menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara tepat dan benar," kata dia.
Pelatihan ini diikuti kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Para kader mendapat pelatihan tentang dapat, guna, simpan dan buang (Dagusibu) obat.
Untuk itu, kata dia, para kader harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ditambah juga akan ada materi tentang survei perilaku masyarakat terkait pengelolaan obat di rumah tangga.
Ia berharap dengan latihan ini semakin meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional.
"Saya mengajak para apoteker menjadi agen sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak swamedikasi, berlebihan konsumsi obat atau antimengonsumsi obat. Sering terjadi penggunaan antibiotik sembarangan apalagi mengikuti tren obat yang viral di media sosial. Saya berpesan setelah pelatihan ini para kader bisa membantu puskesmas melaksanakan program-program," kata dia.
Kegiatan ini diikuti oleh 90 kader Gema Cermat, apoteker puskesmas, penanggung jawab promosi kesehatan, dan penanggung jawab kesehatan lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri Mubasysyr dan tamu undangan lainnya. Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Kediri Twoti Dika Permanasari dan Ikatan Apoteker Indonesia Kediri Hanie Kusuma Wardani.
Pemkot Kediri gandeng apotek edukasi penggunaaan obat secara tepat
Kamis, 4 Juli 2024 2:11 WIB