Banyuwangi (ANTARA) - Sebanyak 3.000 orang lanjut usia (lansia) dhuafa yang sebatang kara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi sasaran Program Rantang Kasih atau pemberian makanan siap saji bergizi setiap hari.
Pemkab Banyuwangi menggulirkan program tersebut sejak tahun 2017,dan telah menyasar lebih dari 3.000 lansia miskin se-Banyuwangi. Pada tahun ini kembali disalurkan dengan target sasaran sekitar 1.500 lansia.
"Program-program yang sudah berjalan dan terbukti membawa dampak positif bagi warga akan terus kami lanjutkan, tentu dengan berbagai penyempurnaan," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu.
Ia menyebut pada tahun ini pemerintah daerah setempat mengalokasikan anggaran sekitar Rp6,1 miliar untuk Program Rantang Kasih bagi 848 lansia.
Baca juga: Bupati Banyuwangi: kisah Mas Jarot jadi inspirasi peternakan kambing perah
Tidak hanya pemkab, lanjut Ipuk, namun pemerintahan desa, Badan Amil Zakat (Baznas) Banyuwangi, juga CSR dari sejumlah pihak, bergandengan untuk mendukung program ini.
"Kami tidak sendiri, namun juga didukung pemerintahan desa, Baznas, maupun dari sejumlah korporasi lewat CSR-nya yang ikut mendukung dan membantu program ini agar sasarannya lebih luas lagi," katanya.
Melalui Program Rantang Kasih ini, Bupati Ipuk ingin memastikan tidak ada lansia sebatang kara yang tidak bisa makan.
"Kami juga memberdayakan warung-warung kecil di sekitar rumah penerima agar mereka juga dapat rezeki. Jadi kebutuhan makanan lansia dicukupi oleh warung terdekatnya," kata Bupati Ipuk.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini menjelaskan kegiatan pendistribusian makanan dilakukan sebanyak dua kali setiap harinya kepada para lansia yang namanya tercantum sebagai penerima.
"Program Rantang Kasih dananya berasal dari kolaborasi APBD, Badan Amil Zakat, serta Alokasi Dana Desa (ADD)," ujar Henik.