Jakarta (ANTARA) - Belgia akan masuk Frankfurt Arena guna ditantang Slovakia pada Senin malam pukul 23.00 WIB nanti, dengan berbekal keyakinan tinggi berkat catatan 17 pertandingan tak terkalahkan sejak menyerah kepada Maroko dalam Piala Dunia 2022 di Qatar.
Setan Merah jelas diunggulkan memenangkan laga Grup E Euro 2024 yang juga berisi Rumania dan Ukraina itu. Mereka berusaha mengakhiri penantian panjang menjuarai Piala Eropa.
Pelatih Domenico Tedesco yakin timnya akan mengawali perjalanan positif, terutama karena tak pernah kalah satu pertandingan pun sejak dia mengasuh skuad Belgia.
Baca juga: Piala Eropa 2024: Rumania vs Ukraina, sulit menang tapi juga sulit kalah
Sejak 14 Februari 2023, Belgia mencatat 10 kemenangan dan empat seri dari total 14 pertandingan di bawah asuhan Tedesco.
Yang juga membesarkan hati Belgia adalah performa mereka yang hampir selalu berkilap dalam turnamen-turnamen besar, walau tak selalu mencapai partai puncak.
Belgia selalu tampil dalam empat Piala Eropa sejak kalah dalam final edisi 1980, sampai masuk perempat final dalam Euro 2016 dan 2020.
Uniknya, mereka tak pernah seri. Hanya ada dua opsi yang dimiliki Belgia, menang atau kalah. Sejak final 1980 itu, mereka menang sembilan kali dan kalah delapan kali.
Seri terakhir yang dipetik Belgia terjadi 44 tahun silam ketika diimbangi tanpa gol oleh tuan rumah Italia dalam fase grup Euro 1980.
Slovakia menyadari hal ini. Mereka juga tak akan tersinggung dianggap underdog. Mereka akan cukup puas mencuri satu poin dari Belgia, yang sudah merupakan bekal bagus untuk finis posisi kedua Grup E yang memastikan peluang maju ke fase grup, walau finis urutan ketiga tetap berpeluang ke fase gugur.
Negara pecahan Cekoslovakia hasil bagi dua pada 1993 itu sudah dua kali merasakan kompetisi Eropa, di luar partisipasinya sebagai Cekoslovakia.
Dua edisi terdahulu mereka adalah Euro 2016 dan 2020, ketika tiga tahun lalu itu mereka tersingkir sejak fase grup.
Kemungkinan menang lebih besar
16 besar Euro 2016 adalah penampilan terbaik Slovakia. Itu bisa kenangan yang ingin diulang Slovakia.
Apalagi Si Elang bakal menghadapi Setan Merah dengan kepercayaan diri besar setelah mengalahkan San Marino dan Wales dengan skor 4-0 dalam pemanasan sebelum kickoff Euro 2024.
Tim asuhan Francesco Calzona ini hanya kalah satu kali dari tujuh pertandingan terakhirnya.
Belgia sendiri tak terkalahkan dalam delapan laga kualifikasi Euro 2024 yang enam di antaranya berakhir dengan kemenangan. Mereka menjadi juara Grup F, di atas Austria dan Swedia.
Sedangkan Slovakia menjadi runner up Grup J di bawah raksasa Portugal, yang menjadi satu-satunya tim yang lolos ke Euro 2024 dengan mencatat nilai sempurna karena memenangkan semua laga.
Kedua timnas sudah saling mengenal kekuatan masing-masing, tapi baru dalam Euro 2024 mereka bertemu dalam sebuah pertandingan kompetitif. Sebelumnya, kedua tim bertemu dalam tiga pertandingan persahabatan.
Mereka bermain seri 1-1 pada 2002 dan 2006, sementara dalam pertemuan ketiga Setan Merah menang 2-1, ketika Dries Mertens menyegel kemenangan Belgia setelah Eden Hazard dan Richard Lasik berbalas gol untuk kedua tim.
Komputer super Opta memprediksi Belgia memenangkan laga pertamanya dalam Euro 2024 ini dengan persentase kemungkinan menang 61,5 persen.
Namun laga ini juga berpeluang seri dengan persentase kemungkinan 19,6 persen. Jika ini terjadi, akan menjadi sejarah dalam Piala Eropa karena tak ada yang bisa menahan seri Belgia dalam 17 pertandingan Euro sebelum ini.
Di atas itu semua, segala perhitungan memang mengunggulkan Belgia bisa memenangkan laga ini.
Tapi Slovakia pasti tak mempedulikannya, dan untuk itu mereka akan memberikan perlawanan sengit yang bahkan bisa membuat mereka meraih tiga poin. Namun sekali lagi,di atas kertas laga ini adalah milik Belgia.
Ofensif lawan kontra-ofensif
Domenico Tedesco kemungkinan memasang kuartet serang yang berujung tombak Romelu Lukaku, dalam formasi 4-2-3-1.
Playmaker Kevin de Bruyne akan tepat berada di belakang Romelu, sedangkan Jeremy Doku dan Leandro Trossard beroperasi di kedua sayap serangan Belgia.
Menghadapi empat pemain Inter Milan, Manchester City dan Arsenal yang sudah terbukti maut dalam mengganggu pertahanan di kompetisi klub itu, tak ada yang tidak ngeri melihat prospek ketajaman barisan depan Belgia.
Amadou Onana dan Orel Mangala akan menjadi poros di lini tengah Belgia. Mangala lebih berorientasi ke depan, sedangkan Onana cenderung menyangga barisan belakang.
Di sepertiga pertama area pemainan Belgia itu, bek tengah kawakan Axel Witsel dan Wout Faes, akan bahu membahu menghalau serangan Slovakia dan sekaligus memastikan keamanan kiper Koen Casteels.
Kedua sayap pertahanan Belgia akan diisi Maxim De Cuyper dan Timothy Castagne, yang juga menjadi inisiator serangan Setan Merah dari sektor sayap.
Cara terbaik dalam melawan tim yang ofensif seperti Belgia adalah merusak inisiatif mereka dalam menyerang.
Ada banyak opsi untuk melakukannya, tapi pelatih Francesco Calzona kemungkinan memasang tiga gelandang dan tiga pemain depan, untuk lebih dulu menekan guna mencegah pemain-pemain Belgia maju menyerang meneror mereka.
Dalam formasi 4-3-3 ini, Calzona akan menempatkan Lukas Harasilin, Robert Bozenik, dan Ivan Shranz sebagai trisula serangan Slovakia.
Sementara itu, trio gelandang yang terdiri dari Ondrej Duda, Stanislav Lbotka, dan Juraj Kucka, akan beroperasi di tengah sebagai pengatur kelancaran aorta permainan Slovakia.
Bek tengah Paris Saint Germain Milan Skriniar dan rekannya, Denis Vavro, akan menjadi palang pintu pengawal utama kiper Newcastle United Martin Dúbravka. Mereka akan diapit dua fullback yang mungkin diperankan oleh David Hancko dan Peter Pekarik.
Siapa yang efektif akan menentukan rumus dalam menjalani dua laga berikutnya di grup ini.