Jakarta (ANTARA) - Kendati Rumania masuk gelanggang dengan bekal juara babak kualifikasi, Ukraina yang hampir gagal mencapai putaran final Euro 2024, justru lebih dijagokan memenangkan pertandingan pertama Grup E di Allianz Arena, Muenchen, Senin malam pukul 20.00 WIB nanti ini.
Salah satu faktor yang menempatkan Ukraina sedikit di depan dalam peluang memenangkan laga ini adalah peringkat FIFA antara kedua yang lumayan senjang.
Saat ini, Ukraina berperingkat 22, sedangkan Rumania berperingkat 46.
Padahal Rumania tak terkalahkan dalam 10 pertandingan kualifikasi Euro 2024 yang di antaranya dengan enam kemenangan yang membawa mereka menjuarai grup kualifikasinya.
Sebaliknya, Ukraina lolos dengan susah payah ke Euro 2024 karena harus terlebih dahulu melewati fase playoff di mana mereka mengalahkan Bosnia-Herzegovina dan kemudian Islandia.
Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia, juga tergolong di antara peserta baru kompetisi Eropa dan dunia, karena negara ini baru merdeka pada 1991 setelah melepaskan diri dari Uni Soviet.
Sebaliknya, Rumania sudah lama akrab dengan kompetisi sepak bola dunia, bahkan termasuk satu dari empat negara Eropa yang mengikuti Piala Dunia pertama pada 1930.
Di tingkat Eropa, Rumania sudah enam kali mengikutinya hingga mencapai delapan besar edisi 1960, 1972 dan 1984, sedangkan Piala Dunia sudah mereka ikuti sebanyak tujuh kali.
Rumania pernah menawan pada era playmaker Gheorge Hagi ketika mereka mencapai perempatfinal Piala Dunia setelah menumbangkan Argentina pada babak 16 besar.
Tetap saja, riwayat petualangan yang lebih lama pun tidak membuat Rumania diunggulkan menang dari Ukraina, karena negara itu sudah lama tak bermain di level tinggi.
Pencapaian Ukraina sendiri dalam Piala Eropa adalah babak perempatfinal edisi 2020, sedangkan babak tertinggi yang digapai Ukraina dalam Piala Dunia adalah perempatfinal edisi 2006.
Tak lebih baik
Dari total 16 pertandingan yang dijalani Rumania dari enam edisi Piala Eropa sebelumnya, tim ini hanya memenangkan satu pertandingan. 10 dari 16 pertandingan itu berakhir dengan kekalahan.
Ini yang mungkin membuat orang tak terlalu antusias melihat Rumania menjadi pemenang pertandingan di Allianz Arena nanti malam itu.
Persentase kemenangan mereka dalam putaran final Euro yang hanya 6 persen adalah yang paling rendah dalam semua edisi Piala Eropa. Rata-rata gol yang mereka pun sangat rendah, hanya 0,63 gol per pertandingan.
Meskipun demikian, tim asuhan Edward Iordanescu itu memiliki keyakinan kuat bakal melangkah lebih dari sekadar fase grup, terutama karena memuncaki Grup I babak kualifikasi Euro 2024, di atas Swiss yang menjadi kekuatan baru di Eropa era ini.
Iordanescu menjadi manajer pertama yang mengantarkan Rumania berkompetisi kembali dalam sebuah turnamen utama sepak bola, sejak ayahnya, Anghel Iordanescu, melakukannya pada Euro 2016.
Sementara itu, catatan Ukraina selama mengikuti Piala Eropa juga tidak lebih baik dari Rumania. Mereka kalah dalam delapan dari 11 pertandingan Piala Eropa yang pernah diikutinya. Tingkat kekalahan Ukraina mencapai 73 persen.
Tim asuhan Serhiy Rebrov ini mesti sport jantung dahulu sebelum memastikan tiket Euro 2024 lewat gol menit-menit terakhir yang disarangkan oleh Mykhailo Mudryk dalam final playoff melawan Islandia akhir Maret tahun ini yang berkesudahan 2-1 untuk Ukraina.
Jadi, kedua tim sebenarnya tak lebih baik antara satu sama lain. Yang ada, mereka adalah dua tim yang kekuatannya seimbang yang sama-sama berpeluang memenangkan laga ini.
Namun, jika statistik pertemuan menjadi ukuran untuk menaksir siapa yang paling berpeluang memenangkan laga di Grup E ini, maka Ukraina berada di atas angin.
Mereka tak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir dengan Rumania; menang dua kali dan seri satu kali dalam periode 2010-2016. Tapi Rumania memenangkan tiga pertemuan pertama dalam periode 2001-2003.
Polesan liga-liga elite Eropa
Nicolae Stanciu yang bermain di Liga Arab Saudi dan kapten Rumania, menjadi pemain terpenting Rumania, terutama karena pengalamannya dalam mengikuti turnamen besar sepak bola.
Setelah itu, pelatih Edward Iordanescu bisa berharap kepada bek tengah muda yang bermain untuk Tottenham Hotspur, Radu Dragusin.
Bek tengah berusia 22 tahun ini diharapkan menularkan pengalamannya bermain di level tinggi di Liga Inggris dan Serie A Italia, ke kancah Euro 2024 sehingga Rumania berjaya seperti mereka melewati dengan mulus babak kualifikasi turnamen itu.
Iordanescu mungkin memasangkan Dragusin dengan Andrei Burca sebagai duo pertahanan Rumania yang melindungi kiper Florin Nita.
Sedangkan Stanciu menjadi salah satu dari triarki yang mengisi sepertiga terakhir lapangan yang berada tepat di belakang striker utama Denis Dragus dalam formasi 4-2-3-1.
Salah satu hal yang harus diwaspadai Ukraina dari Rumania adalah situasi bola mati. Dari tujuh pertandingan Euro sebelumnya, Rumania tak pernah mencetak gol dari permainan terbuka.
Pelatih Ukraina, Serhiy Rebrov, pastinya telah mempelajari kelebihan dan kekurangan Rumania.
Menempatkan tiga pemain depan dan tiga gelandang dalam formasi 4-3-3 adalah pilihan ideal bagi Rebrov untuk memastikan kelancaran aliran serangan Ukraina yang bisa meminimalkan Rumania beroperasi di area pertahanan mereka sehingga peluang-peluang termasuk dari bola mati, bisa dihindarkan.
Duo full-back Liga Inggris --Oleksandr Zinchenko dan Vitalii Mykolenko-- bakal sangat diandalkan oleh Rebrov.
Sedangkan Artem Dovbyk yang menjadi pencetak gol terbanyak Liga Italia 2023-2024 dengan 24 gol, menjadi tumpuan untuk ketajaman barisan depan Ukraina. Dia akan diapit oleh Mudryk dan Andriy Yarmolenko di kedua sayap serangan Ukraina.
Untuk sektor pertahanan, Ukraina sangat berharap kepada bek tengah Illia Zabarnyi guna menjadi jangkar di jantung pertahanan yang memastikan kiper Andrii Lunin tak direpotkan oleh barisan serang Rumania.
Bersama para pemain yang rata-rata berpengalaman banyak di liga-liga elite Eropa, Rebrov memiliki alasan kuat untuk yakin Ukraina tak saja mengatasi hadangan Rumania, tapi juga Slovakia dan Belgia dalam Grup E.