Pandeglang, Banten (ANTARA) -
Baca juga: Mensos Risma terima gelar adat Raden Ayu Adinegoro dari masyarakat Tulungagung
“Sebagian besar mereka rata-rata penderita ODGJ itu dari keluarga pendapatan rendah, sehingga keluarganya sibuk untuk mencari makan dan lupa merawat pasien kalau obatnya harus diberikan setiap hari. Jadi kalau obatnya harus diminum tiap hari, ya jelas berat,” kata Mensos Risma.
Akibatnya, kondisi kesehatan pasien ODGJ kembali menurun akibat lupa sehari meminum obat hingga kembali merugikan atau membahayakan orang sekitar, termasuk anggota keluarga pasien.
Dengan metode pengobatan long-acting, kata dia, pasien ODGJ tidak perlu lagi minum obat setiap hari sehingga meminimalisir pasien absen minum obat akibat kelupaan atau kehabisan stok, baik di rumah maupun puskesmas.
“Nah, kalau satu bulan kan jadwalnya bisa ditentukan gitu. Bahkan kalau dari puskesmas atau Dinas Kesehatan bisa memprediksi, oh ini waktunya suntik tanggal segini, kan begitu. Jadi bisa dipantau dengan mudah kalau satu bulan gitu,” ujar Mensos Risma.
Sebagai informasi Kemensos melakukan bakti sosial yang meliputi layanan pengobatan dan pengecekan ODGJ, kusta, layanan disabilitas, operasi katarak, Layanan Rumah Sejahtera Terpadu (RST), layanan air bersih, layanan alat bantu dengar, serta kewirausahaan.
Adapun total bantuan yang diberikan oleh Kemensos pada bakti sosial di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hari ini sebesar Rp336.424.000.