Jakarta (ANTARA) -
Inflasi inti pada Mei 2024 tercatat sebesar 0,17 persen (month to month/mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,29 persen (mtm).
Baca juga: Rupiah hari ini naik di tengah pasar nantikan hasil pertemuan FOMC
Sementara dari sisi eksternal, Rully menuturkan pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh tren penurunan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun menjadi 4,343 persen dari posisi sebelumnya sebesar 4,406 persen.
Selain itu, pelaku pasar menantikan data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada pekan ini.
Pada awal perdagangan Rabu pagi, kurs rupiah dibuka turun 45 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.265 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.