Bojonegoro (ANTARA) - Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Bojonegoro mayoritas dipastikan sehat menjelang puncak ibadah haji pada 16 Juni 2024, meskipun sempat banyak yang sakit ringan setibanya di tanah suci beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah jamaah haji Bojonegoro sehat semuanya jelang puncak haji. Bagi yang baru awal haji tiba di Makkah banyak batuk-batuk, tapi sekarang sudah terbiasa bisa menyelesaikan," kata Kasi Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro Abdullah Hafidz, Selasa.
Menurutnya, berbagai persiapan terus dilakukan para pendamping haji. Selain persiapan edukasi manasik haji, rapat masing-masing sektor juga intens diadakan.
Terkait persiapan para jamaah, tidak ada persiapan khusus. Hanya, barang-barang bawaan yang perlu dibawa, agar dipersiapkan oleh masing-masing jamaah.
"Persiapan khusus jamaah yang pakai kursi roda, sakit risiko tinggi karena pendamping harus mendampingi," ucapnya.
Ditambahkan Hafidz, kondisi cuaca bisa mencapai 41 derajat celsius dan tidak kategori cuaca ekstrem saat musim haji sekarang ini. Namun ia menyayangkan beberapa jamaah haji Bojonegoro yang tidak bawa sandal dan tidak memperhatikan Alat Pelindung Diri (APD).
"Ada yang kakinya melepuh, karena tidak memakai sandal dan ada yang sandalnya hilang. Sudah diimbau agar menggunakan APD baik sandal maupun payung, tapi jamaah ada yang taat dan ada juga yang tidak," imbuhnya.
Seluruh jamaah haji Bojonegoro berjumlah 1.551 JCH, lanjut Hafidz, tidak tinggal di hotel yang sama. Pasalnya kloter 1 dan 2 menempati hotel 901, kloter 3 dan 4 di hotel 902, serta kloter 6 berada di hotel 903 bersama jamaah haji Kabupaten Lamongan.
Ada seorang jamaah yang meninggal pada Jum'at (24/5), atas nama Sutarso asal Desa Panjunan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, karena sakit jantung.
Kemenag: Mayoritas JCH Bojonegoro sehat jelang puncak haji
Selasa, 4 Juni 2024 21:55 WIB