"Saya rasa Mas Kaesang cocok untuk bergandengan dengan Mas Hendy di Pilkada Kota Surabaya, keduanya sama-sama sosok muda sukses di dunia bisnis, sesuai dengan Kota Surabaya yang telah banyak melahirkan pebisnis besar dan sukses," tuturnya dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin.
Dalam pandangan Anggawira, Hendy Setiono, pendiri & CEO Grup Baba Rafi Enterprise, bukan hanya merupakan seorang pengusaha sukses, tetapi juga telah aktif berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk sebagai Koordinator Fanta Berbagi TKN Prabowo-Gibran di masa Pemilu 2024 lalu.
Hendy Setiono dinilai oleh Anggawira sebagai kriteria yang ideal untuk memimpin Surabaya ke arah yang lebih baik.
Dukungan ini tidak hanya menjadi sorotan di kalangan pengusaha dan aktivis, tetapi juga menggugah selera pembaca yang mengharapkan pemimpin yang berkualitas dan berorientasi pada kemajuan ekonomi daerah.
Sementara dalam survei ARCI, elektabilitas Hendy Setiono cukup kompetitif sebagai cawawali Surabaya 2024. Direktur ARCI Baihaki Sirajt menyebut Hendy punya peluang maju sebagai Cawawali Surabaya 2024.
"Hendy cukup kompetitif, dalam temuan kami, elektabilitas Hendy di angka 13,1 persen untuk cawawali," kata Baihaki.
Menurut Baihaki, Hendy bisa jadi cawawali mendampingi Eri Cahyadi atau Bayu Airlangga di Pilkada Surabaya 2024.
"Bisa dengan Eri Cahyadi, bisa dengan Bayu Airlangga. Karena dengan Eri komposisi birokrat-pengusaha, dengan Bayu komposisi politikus-pengusaha," jelasnya.
Dalam survei ARCI untuk calon wali kota (cawali) Kota Surabaya, petahana Eri Cahyadi masih teratas di angka 37,8%. Disusul kader Gerindra Ahmad Dhani 15,7 persen, dan kader Golkar Bayu Airlangga di angka 14,6 persen.
Kemudian ada nama eks Sekretaris Kota Surabaya Hendro Gunawan di angka 8,4 persen. Lalu ada nama pengusaha muda Hendy Setiono di angka 5,2 persen.
Sementara dalam simulasi calon wakil wali kota Surabaya, Armuji di angka 35,8 persen, Bayu Airlangga di angka 25,5%, Hendy Setiono 13,1 persen, Wakil Ketua Gerindra Jatim Hadi Dediansyah 8,7 persen, dan Arif Fathoni 3,2 persen.