Surabaya (ANTARA) - Pemain Persebaya Surabaya Oktavianus Fernando menilai kegiatan coaching clinic untuk usia muda sangat tepat dan harus dilakukan secara terus menerus untuk memperkuat fundamental teknik-teknik dasar sepak bola.
"Acara seperti ini sangat positif untuk generasi muda Indonesia terutama di Surabaya," ucapnya di sela kegiatan coaching clinic pembinaan usia muda by Asrilia Kurniati, di Stadion Brawijaya Surabaya, Sabtu.
Dalam kegiatan tersebut, lanjutnya, para peserta akan diberikan lima materi, yakni passing, shielding, dribling, heading dan shooting.
"Diakhiri mini gim yang akan dibagi secara kelompok," katanya.
Ovan berharap, dengan adanya coaching clinic tersebut agar generasi-generasi muda Surabaya dapat mengerti cara yang baik dan benar untuk bermain sepak bola.
"Apalagi dengan bertemu pemain Persebaya seperti Catur dan Andhika serta pemain senior Rendi bisa jadi motivasi mereka," ujarnya.
Sementara itu, owner AKA Entertainment Indonesia Asrilia Kurniati mengatakan bahwa kegiatan coaching clinic tersebut tidak hanya dilakukan satu kali saja.
"Saat ini volume satu, nanti akan ada volume dua, tiga dan terakhir kompetisi. Volume satu ini saya tidak menyangka bisa sampai 75 peserta yang ikut," katanya.
Seharusnya, kata dia, kegiatan tersebut hanya untuk usia 10 hingga 14 tahun, namun karena banyak permintaan jadi dibuka mulai umur 7.
"Insya Allah nanti ke depan AKA Entertainment Indonesia bisa mempunyai klub sendiri untuk anak-anak usia dini," tuturnya.
Dalam kesempatan sama, mantan pemain Persebaya Rendi Irwan mengapresiasi kegiatan coaching clinic tersebut karena dapat mengenalkan teknik dasar sepak bola.
"Kalau menurut saya sepak bola itu harus kenalkan dengan fun, jadi biar anak-anak ini fun dulu baru dikenalkan lebih dalam," katanya.
Selain itu, pemain yang juga sudah mengikuti lisensi B pelatih tersebut berharap jika kegiatan serupa bisa digelar terus.
"Kalau memang ada kelanjutannya, sangat bagus buat anak-anak muda, karena bisa mengenalkan sepak bola sejak dini," ujarnya.
Sementara, salah seorang peserta Raisya Narayya Putri Arofah mengaku senang dengan kegiatan tersebut karena bisa mengetahui teknik dasar sepak bola.
"Ini buat nambah experience buat saya, biar main bolanya tidak asal," kata perempuan yang saat ini duduk di bangku kelas 9 di Sekolah Cikal Surabaya.
Meskipun satu-satunya peserta perempuan di kegiatan tersebut, dirinya tidak minder berhadapan dengan laki-laki.
"Bola itu tidak melulu tentang cowok, tapi cewek juga bisa," tuturnya.
Ovan nilai "coaching clinic" perkuat fundamental sepak bola
Sabtu, 1 Juni 2024 11:19 WIB
Bola itu tidak melulu tentang cowok, tapi cewek juga bisa