Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kegiatan Tegalboto Memanggil 3 yang diinisiasi oleh Keluarga Alumni Universitas Jember (Kauje) menyuguhkan beragam kegiatan dengan topik bahasan mulai jurnalistik, entrepreneurship hingga isu penanganan stunting yang digelar di Kampus Universitas Jember (Unej) pada 15-17 Oktober 2024.
"Tegalboto Memanggil 3 dalam rangkaian Dies Natalis ke-60 Unej mengambil tema Kesejahteraan dan Keadilan Menuju Indonesia Emas 2024," kata Wakil Koordinator Tegalboto Memanggil 3, M. Sholeh Masyhoedi dalam konferensi pers yang digelar di Auditorium Unej, Senin sore.
Menurutnya Tegalboto Memanggil merupakan kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan Kauje di Kampus Unej dengan melibatkan berbagai pihak alumni, lembaga kampus, dan pihak-pihak di luar kampus seperti lembaga pemerintah dan swasta.
"Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan yakni Coaching Clinic Carrier dan Jurnalistik dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari alumni Unej yang kini sukses menduduki jabatan penting sebagai praktisi jurnalistik. Kegiatan itu digelar di Gedung Auditorium Unej pada 15 Oktober 2024," tuturnya.
Beberapa narasumber yang hadir dalam Coaching Clinic Carrier dan Jurnalistik di antaranya Direktur Utama LKBN ANTARA Akhmad Munir, jurnalis senior Majalah Tempo Agung Sedayu, kolomnis terkemuka nasional Khudori, dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Kemudian kegiatan kedua yakni Entrepreneurship Coaching Cliniic yang digelar di Kabupaten Bondowoso dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, UMKM setempat, perbankan, hingga pengusaha sukses.
"Workshop digelar di Bondowoso akan menyuguhkan materi sertifikasi halal, pelatihan foto produk dan digital marketing, bahkan kami akan memfasilitasi sebanyak 10 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal dengan menggandeng berbagai pihak," katanya.
Selain itu, lanjut dia, Kauje juga peduli dengan isu stunting, sehingga menghadirkan beragam kegiatan untuk menekan dan mencegah kasus stunting terjadi di Kabupaten Jember dan sekitarnya.
"Jember merupakan salah satu kabupaten yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi, sehingga kami menghadirkan seminar tentang inovasi teknologi beras fortifikasi untuk ketahanan pangan dan gizi menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Ia menjelaskan beras fortifikasi merupakan beras yang diperkaya dengan zat-zat gizi tertentu, terutama zat besi, sehingga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kasus stunting di Kabupaten Jember.
Seminar bertema "Kebijakan dan Hilirisasi Beras Fortifikasi" akan dipaparkan dengan berbagai narasumber yang berkompeten di antaranya Head of Nutrition at FWP Indonesia Mr Joris Van Hees dan Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti.
"Kami juga akan mencetak Rekor MURI dengan aksi sarapan bergizi (Sarazi) sebanyak 1.000 peserta menggunakan beras fortifikasi, sehingga diharapkan masyarakat bisa mengonsumsi beras fortifikasi agar terhindar dari stunting," katanya.
Sholeh mengatakan bahwa kegiatan Tegalboto Memanggil tersebut memberikan kontribusi positif bagi Universitas Jember, alumni Unej, dan masyarakat, sehingga berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.