Pesepak bola 15 tahun itu mencatatkan namanya untuk pertama kalinya bersama timnas senior pada menit ke-63 ketika tendangan kaki kanan kerasnya yang mirip golnya dalam Piala Asia Putri U-17 2024 di Bali, menghujam gawang Singapura yang dikawal kiper Tan Li Bin Beatrice.
Tak puas dengan satu gol, Claudia mencetak lagi gol dari titik putih dengan memperdaya Tan Li Bin Beatrice guna mengubah kedudukan menjadi 4-1.
Setelah laga, Claudia bersama pemain-pemain Garuda Pertiwi lainnya melingkar di tengah lapangan untuk menyanyikan lagu Tanah Airku bersama para suporter dan di sini air mata pemain kelahiran 24 April 2009 itu menetes.
"Saya menangis karena dukungan suporter luar biasa, bikin sedih," kata Claudia setelah laga kepada awak media.
"Terima kasih ke fans, pelatih, keluarga yang support, semoga timnas sepak bola wanita bisa lebih berkembang," tambahnya.
Claudia menambahkan bahwa kondisi kesehatannya kala melawan Singapura sempat terganggu karena terkena batuk. Namun berkat dukungan dari fans, keluarga, dan pelatih, ia dapat tampil baik dan menyumbangkan dua gol.
"Saya masih sedikit batuk, tapi udah mendingan karena sempat dikasih obat, biar sembuh. Senang bermain baik karena dukungan fans, keluarga, dan pelatih," tambahnya.
Sementara itu, ayah Claudia, Ralph Scheunemann mengaku terharu melihat debut anaknya bersama timnas putri senior yang disebutnya "sangat manis".
"Saya terharu seperti saat dia dipanggil pertama kali di usia 13 tahun oleh coach Rudy (Eka Priyambada) di AFF U-18 lawan Singapura dia bikin gol kemenangan. First game, first goal, kemenangan. Tahun berikutnya di AFF U-19, dia best player dan top skor meskipun usia baru 14 tahun, meskipun Indonesia hanya sampai semifinal," kata Ralph kepada ANTARA di tribun penonton Stadion Madya.
Ralph berharap permainan putrinya semakin kompak dengan rekan-rekannya yang lebih senior.
"Saya harapkan dia makin cocok dengan tim seniornya. Saya lihat masih sedikit, dia harus respek sama tim senior-seniornya, tapi saya senang pemain seniornya itu merangkul dia ‘Claudia you do it, you can do it’," katanya.
Ralph menilai anaknya menangis seusai laga arena kagum pada dukungan para suporter.
"Dia menangis, dia sangat-sangat terharu. Dukungan suporter luar biasa. Ini tidak ada di negara lain," kata Ralph.
"Meskipun Claudia bulan Agustus ke Jerman main di Hamburg, tetap dia tidak bisa mengalami dukungan seperti ini, makanya dia menangis," tutupnya.