Tim Karate Jatim Incar Dua Emas Kejurnas
Senin, 5 Desember 2011 19:08 WIB
Surabaya - Tim karate Jawa Timur mengincar perolehan minimal dua medali emas pada Kejuaraan Nasional Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional XVIII/2012 di Batam, 8-11 Desember 2011.
Manajer Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Karate Jatim Johannes Kunto kepada wartawan di Surabaya, Senin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 18 karateka terbaik (10 putra dan 8 putri) untuk menghadapi kejurnas tersebut.
"Kendati tidak diperkuat Umar Syarif, kami tetap optimistis bisa memenuhi harapan KONI Jatim untuk meraih minimal dua emas," kata Kunto seusai pelepasan tim karate di KONI Jatim.
Peraih dua medali emas SEA Games 2011 nomor kumite, Umar Syarif, dipastikan tidak bisa turun pada ajang kejurnas karena terbentur regulasi pembatasan usia atlet.
Menurut Kunto, absennya Umar Syarif memang merugikan Jatim, tetapi pihaknya telah menyiapkan karateka pelapis yang kualitas dan kemampuannya cukup bagus.
"Tidak masalah tanpa Umar, karena lawan-lawan dari daerah lain juga menurunkan karateka muda. Motivasi anak-anak juga tinggi untuk bisa menyumbangkan medali emas," ujarnya tanpa menyebut atlet yang diandalkan merebut emas.
Karateka Jatim di nomor kumite putra adalah Fachri Djunaedi yang turun di kelas 84 kg, Hengky Kurniawan (-84 kg), Angga Laksamana (-75 kg), Hirga Yoga (-67), Jantan Yudistira (-55 kg), dan Ivan Ade Baskara (-60 kg).
Sedangkan untuk nomor kerapian jurus (kata) putra, terdapat Dede Yusuf, Tomi Prasetyo, Harison Situmorang (beregu), dan Anggoro Bayu di kata perorangan.
Pada nomor kumite putri, Jatim mengandalkan Stephanie (+68 kg), Yuswinda (-68 kg), Aulia Rachmawati (-61 kg), Ayu Amanda (-50 kg), dan Martina Avanda (-55 kg).
Kemudian di nomor kata menurunkan Fitria, Dika Armania, dan Sisilia Agustina. Nama karateka terakhir merupakan salah satu peraih medali emas pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang.
"Kami menekankan kepada semua atlet untuk memberikan penampilan terbaik, karena semuanya punya peluang sama untuk meraih medali emas," tambah Kunto.
Menurut regulasi Pengurus Besar Federasi Karate-do Indonesia (PB Forki), atlet peringkat satu hingga 11 pada kejurnas berhak mengantongi tiket PON 2012.
"Kami optimistis bisa meloloskan semua atlet ke PON 2012, tetapi yang lebih penting mengamankan target medali emas," kata Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Forki Jatim Atjuk Sukotjo.
Ia menambahkan, perolehan medali emas kejurnas yang dibebankan KONI Jatim merupakan keharusan agar karate tidak terdegradasi dari program Puslatda.
Sementara itu, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror mengatakan bahwa regulasi pembatasan usia atlet yang diberlakukan PB Forki pada kejurnas dan PON 2012 perlu ditinjau ulang.
"Sangat ironis sekali ketika Umar Syarif yang menyumbangkan dua medali emas SEA Games, justru tidak bisa tampil membela daerahnya di kejurnas dan PON," katanya. (*)