Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jember memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi pasien gagal ginjal dari keluarga tidak mampu yang melakukan cuci darah di sejumlah rumah sakit daerah (RSD) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Bupati Jember Hendy Siswanto mengunjungi pasien gagal ginjal yang sedang menjalani perawatan dan melakukan cuci darah di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi, pada Kamis.
"Pasien yang sedang ditangani itu adalah pasien Jember Pasti Keren (JPK). Artinya, gratis tidak usah membayar," kata Hendy di RSD dr Soebandi Jember.
Selama ini, lanjut dia, pasien gagal ginjal merasa risau karena biaya untuk cuci darah yang mahal, namun kini sejumlah RSD telah menggratiskan biaya perawatan cuci darah bagi pasien yang kurang mampu melalui program Jember Pasti Keren.
Baca juga: Bupati Jember: Kurangi kemiskinan masih jadi prioritas di RKPD 2025
"Tidak hanya RSD dr Soebandi, namun RSD Balung dan RSD Kalisat juga menggratiskan pelayanan cuci darah bagi pasien gagal ginjal yang kurang mampu untuk warga yang memiliki KTP Jember," tuturnya.
Ia juga mengapresiasi ruangan Anthurium di RSD dr Soebandi Jember yang merupakan ruangan rawat inap untuk pasien penderita penyakit dalam kelas 3 yang sangat bersih dan nyaman seperti ruang rawat inap kelas 1.
"Di RSD dr Soebandi itu sangat luar biasa karena ruangan kelas 3 seperti kelas 1, tempatnya nyaman dan semua ruangannya keren," katanya.
Hendy mengatakan kedatangannya untuk mengunjungi pasien gagal ginjal untuk memberikan motivasi agar pasien yang bersangkutan tetap semangat menjalani hidup dengan tetap menjaga kesehatan dan mengatur pola makan, serta berolahraga ringan.
Sementara Direktur RSD dr Soebandi Jember Lilik Lailiyah mengatakan pihaknya memiliki 20 unit untuk pasien yang melakukan cuci darah di RSD setempat, namun satu unit ditempatkan di ruang ICU untuk tindakan medis.
"Dalam satu tahun tercatat pasien gagal ginjal yang melakukan layanan cuci darah di RSD dr Soebandi mencapai 1.777 orang dan rata-rata per hari sebanyak 55 pasien yang ditangani," ujarnya.