Trenggalek (ANTARA) - Lebih dari 400 warga binaan berstatus narapidana dan tahanan titipan di Rutan Klas IIB Trenggalek, Jawa Timur mengikuti pesantren kilat Ramadhan yang digelar pengelola rumah isolasi bagi para pelaku kriminal yang telah divonis maupun sedang berproses hukum menunggu sidang peradilan.
Kepala sub-Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II B Trenggalek Zainal Fanani, Selasa, mengatakan pesantren kilat digelar sebulan penuh.
"Kami menggandeng Kemenag untuk melaksanakan kegiatan pesantren kilat. Dalam sepekan sekali ada beberapa pertemuan, namun selama Ramadhan ini kegiatannya ditingkatkan," kata Zainal.
Dalam kegiatan pesantren kilat itu, para warga binaan diajari tentang ilmu agama mulai belajar iqro, membaca Al Quran hingga belajar tentang ilmu agama lainnya.
Klasifikasi materi pendidikan itu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing warga binaan.
"Kemudian juga diajak shalat berjamaah, seperti shalat dhuha dan lainnya. Jadi intinya adalah kegiatan-kegiatan keagamaan yang ditingkatkan," imbuhnya.
Pesantren kilat itu dilakukan secara bergiliran karena keterbatasan sarana dan prasarana serta tenaga pengajar.
Kegiatan itu diikuti oleh sebanyak 490 narapidana yang beragama Islam dari total 509 warga binaan.
Sebanyak 19 narapidana lainnya adalah nonmuslim.
"Untuk yang nonmuslim beraktivitas seperti biasanya. Kalau yang muslim ada kegiatan pesantren kilat ini," katanya.