Surabaya (ANTARA) - Pengasuh Ribath Hidayatul Quran PP Darul Ulum Jombang yang juga Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Dr. Afifuddin Dimyathi (Gus Awis) menerima anugerah "UINSA Monumental Writing Award 2024".
Gus Awis menerima penghargaan atas karya monumentalnya menulis kitab tafsir Al Quran bil Quran 4 jilid 1988 halaman, yakni Tafsir Hidayatul Quran dari Rektor UINSA Prof. Akhmad Muzakki pada bedah kitab tafsir alqur'an yang juga menghadirkan Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Musthofa di kampus setempat, Kamis.
"Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dunia akademik, khususnya UINSA Surabaya atas karya monumental berkelas internasional dari seorang ulama muda Indonesia, pengasuh pesantren dan Syuriyah Nahdlatul Ulama," kata Rektor UINSA, Prof. Akhmad Muzakki.
Apalagi, lanjut rektor, kitab tafsir tergolong istimewa karena menafsiri ayat Al Quran dengan ayat lain dalam Al Quran dan tentu membutuhkan kedalaman dan keluasan ilmu Al Quran.
"Ini karya monumental dunia, apalagi yang menerbitkan bukan dari publisher dalam negeri, tetapi penerbit Dar al-Nibras, Kairo-Mesir," ujarnya.
Prof. Akhmad Muzakki menyebutkan melalui acara ini pihaknya ingin mengapresiasi dan mendorong para akademisi untuk terus meneliti dan menulis karya buku atau kitab yang berkelas internasional seperti yang sudah ditunjukkan oleh Gus Awis melalui Tafsir Hidayatul Quran ini.
"Gus Awis, selain pengasuh pesantren, juga dosen pengajar Bahasa Arab dan Tafsir Al Quran, di kampus kami UINSA Surabaya," ucapnya.
Sebelumnya, Tafsir Hidayatul Quran telah diluncurkan oleh Rois Am PBNU, KH. Miftahul Akhyar di Ribath Hidayatul Quran PP Darul Ulum Jombang pada Sabtu (10/2).
Kelebihan tafsir ini khusus menitikberatkan penafsiran kepada ayat-ayat berdasarkan ayat-ayat yang lain, menghubungkan antara ayat yang satu dengan ayat yang lain.
"Jika ada ayat yang umum, dijelaskan dengan ayat khusus. Jika ada ayat yang mujmal dijelaskan dengan ayat yang mubayyin. Jika ada ayat yang muthlaq, dijelaskan dengan ayat yang mubayyin, seperti itu mulai Al-Fatihah sampai An-Nas," ujar Gus Awis saat sambutan peluncuran.