Banyuwangi (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyuwangi, Jawa Timur, memastikan ketersediaan beras mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayahnya selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Banyuwangi Harisun menyebutkan per hari ini stok beras di gudang Bulog setempat mencapai sekitar 6.000 ton dan cukup aman untuk kebutuhan bukan puasa Ramadhan hingga Lebaran.
"Kalau stok beras 6.000 ton yang tersedia di gudang sangat mencukupi sampai Lebaran, bahkan untuk tiga bulan ke depan ketersediaan beras masih aman," katanya di Banyuwangi íSenin.
Stok beras sebanyak 6.000 ton tersebut, menurut Harisun, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, stok yang tersedia juga untuk penyaluran bantuan pangan dan beras program stabilisasi pasokan harga pasar atau beras SPHP.
Beras SPHP, lanjut ia, untuk memasok ke toko-toko mitra maupun pasar tradisional dan dijual di bawah harga pasaran, yakni Rp10.900 per kilogram.
"Stok beras yang ada saat ini juga untuk bantuan pangan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Banyuwangi," ujar Harisun.
Ia menambahkan, pada hari ini Bulog Cabang Banyuwangi juga menerima kiriman beras impor dari Vietnam sebanyak sekitar 20.000 ton untuk didistribusikan ke beberapa daerah lainnya.
Sebanyak 20.000 ton beras impor dari Vietnam yang diangkut menggunakan kapal itu tiba di Pelabuhan Tanjung Wangi, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dan sudah siap membongkar muatan berasnya.
"Seharusnya beras dari Vietnam tersebut sudah dibongkar hari ini, tapi karena berkaitan dengan administrasi, sehingga besok baru bongkar dan disimpan di Gudang Bulog Ketapang," kata Harisun.
Dari sekitar 20.000 ton beras impor itu, kata Harisun, selain untuk kebutuhan dan persediaan di Banyuwangi, nantinya juga akan didistribusikan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) karena Bulog Banyuwangi mendapatkan tugas dari Bulog pusat untuk mendistribusikan beras ke dua daerah itu.
"Dari 20.000 ton beras yang baru tiba itu, mungkin sekitar 5.000 ton tetap disimpan di gudang Bulog Banyuwangi, sementara 15.000 ton beras lainnya dikirim ke NTB dan NTT," katanya.