Trenggalek (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek di bawah kepemimpinan Mochamad Nur Arifin melalui BAZNAS (Badan Amil Zakat Infaq dan Sedekah) setempat mengumpulkan zakat (mal), khususnya dari kalangan ASN (aparatur sipil negara) sebesar Rp8 miliar per tahun.
"Kami tentu banyak berterima kasih kepada BAZNAS Indonesia, karena kami mendapat penghargaan sebagai bupati pengeluaran zakat terbaik," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengomentari penghargaan BAZNAS Award yang barusan diterimanya, Jumat.
Bupati Arifin atau Mas Ipin menjadi sosok menonjol atau sentral dalam hal pengumpulan zakat mal ASN Trenggalek, karena sejak 2016 dia telah mewakafkan seluruh gajinya untuk dikelola BAZNAS.
Komitmen yang ditindaklanjuti secara berkelanjutan itu pun dinilai menginspirasi penggalangan zakat dari ASN daerah itu.
Hasilnya, dari sebelumnya BAZNAS Trenggalek hanya mampu mengumpulkan zakat mal Rp200 jutaan, kini angkanya melonjak drastis menjadi sekitaran Rp8 miliar.
"Sekitar tahun 2016, setahun itu hanya bisa mengumpulkan zakat sekitar Rp160 juta hingga Rp200 jutaan. Sekarang kami bisa mendapatkan Rp6,7 hingga Rp8 miliar per tahunnya," kata Wakil Ketua APKASI itu.
Peningkatan pengelolaan zakat itu kemudian oleh pemerintah daerah dialokasikan dalam program-program yang kontribusinya sangat disarankan masyarakat.
Misalnya untuk penyaluran yang sifatnya produktif seperti melalui usaha UMKM. Kemudian membantu menghadirkan perumahan inklusif bagi penyandang disabilitas hingga penanggulangan cepat untuk masyarakat yang belum punya BPJS dan lainnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mengeluarkan zakat kepada BAZNAS. Ini merupakan satu Inovatif Financing untuk kemudian kita bisa menggunakan dana zakat untuk mengatasi kemiskinan ekstrem salah satunya. Kemudian lembaga-lembaga pendidikan juga tidak sedikit untuk kita gunakan untuk membantu siswa miskin,” ujarnya.
Dalam praktiknya, Mas Ipin juga memberikan apresiasi kepada para muzaki atau orang yang menyalurkan zakat hingga pelaksanaan audit internal oleh inspektorat hingga audit independen.
Terobosan itu menghantarkan BAZNAS Trenggalek meraih penghargaan dalam kategori koordinasi terbaik dengan pemerintah daerah dalam ajang serupa.
"Harapannya ke depan, lebih memprioritaskan tidak hanya dana zakat dan infak, tapi juga wakaf. Kita ingin wakafnya dibesarkan sehingga kita nanti bisa membesarkan pemberdayaan ekonomi melalui program produktif kepada para masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.