Wellington, Selandia Baru (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia dan Selandia Baru memiliki pandangan yang sama untuk menciptakan perdamaian dunia di tengah konflik perang Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel.
Kesimpulan itu disampaikan Wapres Ma'ruf Amin usai agenda pertemuan diplomatik dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters di Gedung Parlemen Selandia Baru, Rabu siang waktu setempat.
"Masalah yang juga kami ajak, untuk membangun cara berpikir hubungan antarumat manusia yang saling menghargai, membangun perdamaian, dan toleransi," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam konferensi pers usai pertemuan diplomatik di Wellington, Selandia Baru, Rabu.
Baca juga: Ma'ruf Amin sebut daging halal peluang dongkrak neraca dagang RI-Selandia Baru
Wapres Ma'ruf mengatakan peristiwa perang menciptakan gangguan stabilitas global. Selain gangguan di sektor ekonomi, perang juga memicu jatuhnya korban jiwa akibat permusuhan.
"Akhir-akhir ini kita melihat bahwa mulai ada gangguan-gangguan terjadinya perang seperti di Rusia dan Ukraina, kemudian juga di Palestina yang banyak melahirkan korban-korban, bahkan lebih dari 30 ribu orang terbunuh di sana, banyak kelaparan," katanya.
Wapres Ma'ruf mengajak Selandia Baru untuk bersama-sama membangun hubungan harmoni yang baik antarmasyarakat global. Ikhtiar tersebut dapat dimulai dari hubungan antarnegara di kawasan Indo-Pasific dengan memperkuat persahabatan.
Dalam kesempatan itu, Wapres menilai Winston Peters memiliki pandangan yang sama dengan Indonesia terhadap konflik perang di Palestina.
"Indonesia dan New Zealand saya kira punya pandangan yang sama untuk menghentikan perang di sana melalui perundingan dan gencatan senjata yang permanen dan solusi perdamaian dengan konsep two state solution - solusi dua negara," katanya.
Indonesia dan Selandia Baru juga berkomitmen menggalang bantuan kemanusiaan dari dunia internasional bagi para korban perang di Palestina.
"Dan juga untuk bantuan kemanusiaan yang perlu digalang melalui dunia internasional, karena suasana di Palestina sangat memprihatinkan," katanya.