Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyiagakan posko lintas sektor untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana alam hidrometeorologi selama periode puncak musim hujan.
"Posko ini sudah kami siapkan sejak awal Februari 2024 untuk mempermudah koordinasi dan informasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Masun, di Ponorogo, Minggu.
Untuk itu, pihaknya akan mengoptimalkan peran BPBD sebagai koordinator dalam penanggulangan kebencanaan, di antaranya dengan melakukan koordinasi bersama instansi terkait dan relawan dalam melakukan mitigasi bencana di posko lintas sektor yang telah disiagakan.
Posko lintas sektor itu berada di Kantor BPBD Ponorogo Jalan Sekar Putih Kelurahan Tonatan, Kota Ponorogo. Posko ini akan terus beroperasi selama 7x24 jam.
"Di posko itu ada beberapa perwakilan relawan dan instansi, jadi jika ada terjadi bencana di satu wilayah, kami lebih mudah berkoordinasi," katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi kebencanaan, terutama selama periode puncak musim hujan yang menurut prakiraan BMKG terjadi pada Februari ini.
"Jika melihat prediksi BMKG, puncak musim penghujan memang terjadi pada bulan Februari ini. Maka kita imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," ucapnya.
Potensi bencana hidrometeorologi dimaksud mulai dari bencana puting beliung, cuaca ekstrem, pohon tumbang, banjir hingga tanah longsor.
"Potensi bencana yang terjadi di Ponorogo saat musim hujan adalah banjir, angin puting beliung, pohon tumbang dan tanah longsor, sehingga harus diantisipasi diantisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan," kata Masun.