Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi menegaskan siapapun yang kelak terpilih menjadi presiden dan wakil presiden wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Mari tetap bersama-sama kompak sejalan membangun bangsa dan negara Indonesia lebih maju dan makmur di masa depan," ujar Ahmad Fahrur Rozi yang biasa dipanggil Gus Fahrur melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Kamis.
Indonesia sebelumnya telah menyelenggarakan pemilu, Rabu (14/2), guna memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.
Gus Fahrur mengimbau masyarakat di Indonesia agar tetap tenang menikmati masa pencoblosan Pemilu 2024 yang sudah selesai dengan damai dan aman.
Ia juga berpesan kepada masyarakat agar bisa menerima hasil yang ada. Artinya, yang kalah tetap menjaga persatuan, kedamaian, kerukunan, dan yang menang jangan euforia berlebihan
"Mari tetap saling menghargai. Hormati hasil Quick Count dan tetap sabar bersama-sama menunggu hasil Real Count dari KPU dengan tetap menjaga kondusivitas masyarakat," katanya.
Senada dengan Gus Fahrur, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengajak masyarakat menghormati hasil pemilu seiring telah selesainya masa pencoblosan calon presiden dan wakil presiden.
"Rakyat sudah menentukan pilihan dan kita semua harus menghormati hasilnya. Saya berharap semua pihak siap menerima hasil dengan lapang dada," ujar Ketua Umum PGI Gomar Gultom.
Gomar mengatakan hasil penghitungan cepat belum merupakan hasil resmi. Kendati sistem tersebut membuat masyarakat sudah bisa membayangkan hasil akhirnya, sebaiknya semua pihak bersabar menunggu hasil akhir penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ia pun mendorong masyarakat agar kembali merajut persatuan dan persaudaraan yang sempat terganggu akibat narasi-narasi kampanye lalu demi Indonesia jaya.
"Kalau ada ketidakpuasan dan merasa keberatan dengan hasil yang ada, hendaknya menempuh jalur yang tersedia disertai bukti dan data pendukung," katanya.
Ketua PBNU: Siapapun yang jadi presiden wajib didukung
Kamis, 15 Februari 2024 21:09 WIB
Mari tetap saling menghargai